| Foto : Ustad Imran Hayat Syarif (tengah), salah satu peserta Umroh dari Pemkab Ketapang, sesaat sebelum keberangkatan ke Tanah Suci |
Ustadz Imran Hayat Syarif adalah satu dari 16 tokoh agama, pendamping agama, rohaniawan, tokoh masyarakat, pengurus masjid yang diberangkatkan Umroh ke Tanah Suci. Di sela persiapan penerbangan Jakarta ke Jedah, Minggu, 12 Desember 2025, beliau yang juga merupakan sekretaris pengurus Masjid Baiturrahman Pematang Naning menyampaikan apresiasi untuk salah satu program dari Pemkab Ketapang ini.
“Kami sangat mengapresiasi
program dari Bapak Bupati Alexander Wilyo, S.STP dan Wakil Bupati Bapak Jamhuri
Amir, SH, khususnya lewat Bagian Kesra Setda Kabupaten Ketapang yang mana, kita
sebagai tokoh agama, rohaniawan, pengurus Mesjid, tokoh masyarakat dan
pendamping agama diberikan kesempatan untuk melaksanakan Umroh ke Tanah Suci,
tentu ini menjadi penyemangat bagi kami dalam melakukan pendampingan bagi umat
ke depannya”, ujar pria yang sering disapa Ustadz Imran ini.
Senada dengan hal itu, Popo
Rudianto yang juga salah satu Pendamping Agama di Desa Sungai Nanjung
menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu usaha Pemerintah Daerah dalam
meningkatkan keimanan, ketaqwaan serta wawasan bagi mereka selaku pendamping
masyarakat di bidang spiritual. Tentu hal ini pula yang akan diimplementasikan
dengan memberikan kontribusi terbaik dalam melakukan pendampingan agama di tingkat
akar rumput.
“Seperti yang disampaikan pak
Bupati pada 29 Oktober lalu di Aula Pendopo Bupati, bahwa Para pembimbing agama
adalah mitra pemerintah dalam membangun karakter akhlak masyarakat, pembangunan
tidak hanya soal jalan, jembatan, atau gedung, tetapi juga bagaimana kita
membangun akhlak manusia agar hidup lebih baik dan bermartabat, tentu yang
dilakukan Pemkab Ketapang hari ini sebagai bagian dari kepedulian kepada tokoh
agama, pembimbing agama, pengurus masjid dan yang lainnya dalam menigkatkan
iman dan ketagwaan yang pada akhirnya berkontribusi dalam pembanguna spiritual
umat”, ungkap Popo.
| Foto sebagian dari peserta Umroh saat di persiapan di bandara |
Menurut Bagian Kesra Setda Ketapang bahwa tokoh agama dan rohaniawan yang diberangkatkan berjumlah 16 orang. “Pertama kita menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa mengakomodir semua, tentu ini tak lepas dari instruksi program efisiensi keuangan dari pemerintah pusat, dalam dinamika ini, ada 16 orang yang diberangkatkan oleh Pemkab Ketapang dalam hal ini 13 orang dari Islam dan 3 dari Katolik, sebenarnya ada 3 juga dari Kristen, namun karena bertepatan dengan bulan Desember juga, persiapan perayaan Natal, mereka batal berangkat, Katolik juga ada 4 namun ada 1 yang berhalangan terkait paspor, tinggal 3 orang, harapan kita ke depan kuotanya dapat semakin meningkat”, ujar Munizar, S. Pd.I Kabag Kesra Setda Ketapang.
Kegiatan perjalanan kerohanian
dalam bentuk Umroh bagi yang Muslim dan perjalanan Rohani bagi rohaniawan
Katolik ke Holly Land kurang lebih memakan waktu 12 hari.
Program ini sendiri selaras
dengan visi dari Bupati dan Wakil Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S. STP., M.
Si dan Jamhuri Amir, SH tentang Pembangunan yang berkeadilan untuk Kabupaten
Ketapang yang Maju dan Mandiri, dimana dalam salah satu misi yakni Peningkatan
Pembangunan Kehidupan Sosial dan Budaya masyarakat.
Dalam beberapa kesempatan, Bupati
Ketapang, Alexander Wilyo sering menekankan antara pembangunan fisik dan
spiritual harus berjalan beriringan
“Pembangunan infrastruktur harus
berjalan seiring dengan pembangunan akhlak, visi Pembangunan Berkeadilan untuk
Kabupaten Ketapang Maju dan Mandiri hanya akan terwujud apabila masyarakat
tidak hanya maju secara lahiriah, tetapi juga kuat secara spiritual”, tegasnya
saat pertemuan dengan pembimbing agama dan rohaniawan beberapa waktu lalu.
“Kita berharap Kabupaten Ketapang
ke depannya dapat semakin maju, baik secara fisik maupun dalam kehidupam
spiritual, selalu harmonis dan terima kasih sekali lagi kepada Pemkab Ketapang
untuk program perjalanan kerohanian ini, kami juga mohon doanya kepada
masyarakat Ketapang agar perjalan umroh ini dapat berjalan lancar dan aman
hingga kembali ke tanah air dalam kondisi sehat wal afiat”, pungkas Ustadz
Imran disela boarding di bandara Soekarno-Hatta. (JWKS)

0 Komentar