Ketapang, 4 Juli 2025 — Bupati Ketapang Alexander Wilyo secara resmi membuka kegiatan Gawai Nyapat Taunt ke-14 yang digelar di Rumah Adat Batangk Raya, Dusun Pasir, Desa Semandang Kiri, Kecamatan Simpang Hulu, Kamis (4/7/2025).
Gawai Nyapat Taunt merupakan agenda tahunan masyarakat adat Dayak Simpang Hulu yang memiliki makna sakral. "Nyapat Taun" berarti menutup tahun perladangan yang lama sekaligus membuka tahun perladangan berikutnya.
Kegiatan diawali dengan ritual adat Nyapat Taun dan prosesi menaiki rumah adat Jurongk, yang sarat makna spiritual dan kearifan lokal. Acara dilanjutkan dengan pesta budaya yang meriah, diwarnai berbagai perlombaan serta pertunjukan seni, seperti karnaval budaya, lomba lagu Dayak kategori putra-putri, lomba menumbuk padi, menyumpit, tari kreasi Dayak, hingga permainan tradisional Concong Berambeh.
Dalam sambutannya, Bupati Alexander Wilyo menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang memberikan ruang seluas-luasnya serta dukungan penuh kepada seluruh suku dan komunitas adat untuk mengembangkan serta melestarikan budaya masing-masing.
“Kita harus saling menghargai dan menjaga persatuan. Empat pilar kebangsaan sudah final dan tidak bisa ditawar-tawar lagi: Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 1945, dan NKRI harga mati,” tegas Bupati Alexander Wilyo.
Bupati juga menyampaikan bahwa Gawai Nyapat Taunt telah ditetapkan sebagai agenda daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang. Pemerintah daerah, menurutnya, sangat mendukung pelaksanaan gawai ini sebagai wujud nyata komitmen dalam pembangunan yang berpihak pada pelestarian adat dan budaya.
“Saya mendorong panitia dan masyarakat Simpang Hulu agar ke depan, Gawai Nyapat Taunt dapat dikemas lebih baik lagi. Ini bukan sekadar pelestarian tradisi, tetapi juga potensi besar untuk pengembangan pariwisata budaya yang mampu mendorong perekonomian masyarakat setempat,” ujar Bupati Alexander Wilyo.
Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga kekompakan, memperkuat gotong royong, dan bersatu dalam membangun Kabupaten Ketapang yang berkeadilan, maju, dan mandiri.
“Adat dan budaya adalah jati diri kita. Mari kita jaga bersama sebagai bagian dari visi besar membangun Ketapang yang berkeadilan, serta maju dan mandiri dalam bingkai kebhinekaan,” pungkasnya.
0 Komentar