Ketapang jwks – Organisasi perempuan Srikandi Ketapang Mandiri menggelar pertemuan koordinasi pada Selasa, 13 Mei 2025, di Aula Devansel, Jalan KH. Mansyur, Ketapang. Agenda utama pertemuan tersebut membahas evaluasi program, penyusunan arah kerja tahun 2025, dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan daerah.
Acara ini dihadiri oleh pengurus inti, para koordinator wilayah, penasehat organisasi, serta perwakilan anggota dari berbagai kecamatan di Kabupaten Ketapang. Ketua Umum Srikandi Ketapang Mandiri, Reny Rey, memimpin langsung pertemuan yang juga mendapat dukungan penuh dari Bupati Ketapang periode 2025–2030 sebagai pembina organisasi.
“Pertemuan ini adalah bentuk konsolidasi dan langkah nyata organisasi untuk menciptakan ruang gerak perempuan yang lebih kuat, strategis, dan berdampak langsung di masyarakat,” ujar Reny Rey.
Srikandi Ketapang Mandiri merupakan organisasi perempuan yang dibentuk atas inisiasi Pemerintah Kabupaten Ketapang. Keberadaannya bertujuan mendukung kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, organisasi menegaskan kembali tujuan utamanya, yaitu:
-
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan publik dan politik;
-
Menyediakan platform bagi perempuan untuk menyuarakan aspirasi dan keluhan;
-
Memberdayakan perempuan melalui edukasi, pelatihan, dan advokasi hak-hak mereka.
Reny Rey menyampaikan bahwa organisasi juga fokus memperjuangkan hak perempuan dan perlindungan anak melalui advokasi kebijakan yang inklusif. Beberapa isu yang menjadi perhatian mencakup kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi gender, dan akses terhadap layanan publik.
“Selain pendampingan hukum bagi korban kekerasan, kami juga rutin melakukan edukasi melalui seminar dan forum komunitas,” tambahnya.
Salah satu program unggulan Srikandi Ketapang Mandiri adalah pemberdayaan pelaku UMKM perempuan. Program ini dijadwalkan mulai Juni 2025 dan akan melibatkan berbagai kegiatan seperti:
-
Pendampingan usaha secara langsung;
-
Pengurusan legalitas seperti PIRT, NIB, dan sertifikasi halal;
-
Pelatihan pengemasan, branding, dan pemasaran produk;
-
Digitalisasi UMKM melalui pelatihan e-commerce dan media sosial.
Program ini bertujuan menciptakan perempuan pelaku usaha yang tangguh, inovatif, dan mandiri secara finansial.
Srikandi Ketapang Mandiri juga akan menurunkan tim pendampingan khusus untuk membantu para pelaku UMKM dalam memperkuat identitas produk mereka, baik dari segi desain kemasan maupun narasi brand yang mengangkat kearifan lokal.
“Produk lokal harus punya nilai jual dan cerita yang kuat. Branding menjadi kunci,” jelas Reny.
Selain bidang ekonomi, Srikandi Ketapang Mandiri juga bekerja sama dengan PKK Kabupaten Ketapang dan Yayasan Rahayu dalam rangka pelaksanaan seminar bertema kesehatan perempuan dan kampanye pencegahan narkoba. Beberapa kegiatan yang telah disusun antara lain:
-
Seminar kesehatan dan pemeriksaan Kesehatan;
-
Kampanye anti-narkoba bagi perempuan dan remaja;
-
Edukasi gizi, dan kebersihan keluarga.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, Srikandi berupaya menyentuh lebih banyak aspek dalam kehidupan perempuan Ketapang secara menyeluruh.
Pertemuan ini sekaligus mempertegas peran Srikandi Ketapang Mandiri sebagai motor penggerak transformasi sosial di daerah. Dengan strategi yang mencakup isu perempuan, UMKM, kesehatan, dan politik, organisasi ini menargetkan peningkatan kualitas hidup perempuan secara menyeluruh.
“Srikandi bukan hanya forum formalitas. Kami adalah bagian dari solusi dan penggerak perubahan. Semua program yang kami jalankan berorientasi pada dampak langsung bagi masyarakat, khususnya perempuan Ketapang,” tutup Reny Rey. dika
0 Komentar