Ketapang – Dalam upaya memperkuat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil, Bupati Ketapang melakukan kunjungan kerja ke Desa Sekucing Kualan, Kecamatan Simpang Hulu, pada Kamis, 8 Mei 2025. Desa yang terletak di ujung utara Kabupaten Ketapang ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kayong Utara (KKU) dan Kabupaten Kubu Raya (KKR), menjadikannya lokasi strategis untuk mengevaluasi kebutuhan pembangunan di daerah perbatasan.
Kunjungan diawali dengan ritual adat Molas Angko (Bayar Niat) di Situs Keramat Tolok Dalam Pelanjo Panah Pateh Temiangank Sasa. Perjalanan menuju situs tersebut dilakukan melalui Sungai Kualan menggunakan long boat, menggambarkan tantangan aksesibilitas desa yang terisolasi sekaligus menegaskan komitmen pemerintah menjangkau wilayah terpencil. Bupati menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif masyarakat dalam memelihara situs bersejarah ini. “Pelestarian budaya leluhur adalah warisan berharga. Kami mendukung pengembangan situs ini sebagai destinasi wisata budaya terkelola untuk mendongkrak ekonomi warga,” ujarnya.
Usai ritual, rombongan melanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kualan menuju Dusun Sekucing Bulin. Di sana, Bupati berdialog langsung dengan masyarakat untuk mendengar keluhan, harapan, serta meninjau kondisi infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. “Saya ingin memahami kebutuhan prioritas warga secara langsung agar kebijakan pembangunan tepat sasaran,” tegasnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) memberikan layanan kesehatan gratis serta penataan administrasi kependudukan. Langkah ini diharapkan meringankan beban warga yang kesulitan mengakses layanan publik akibat lokasi geografis yang terpencil.
Pemerintah Kabupaten Ketapang berkomitmen mempercepat pembangunan di desa perbatasan melalui program inklusif, termasuk peningkatan infrastruktur transportasi, penguatan fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan potensi lokal seperti pariwisata budaya. “Pembangunan harus dirasakan secara adil, termasuk oleh masyarakat di daerah terluar. Ini adalah bentuk kehadiran negara untuk kesejahteraan bersama,” pungkas Bupati.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah mendekatkan diri dengan rakyat, menggali aspirasi dari lapangan, dan memastikan pembangunan berjalan beriringan dengan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
0 Komentar