Search

Penganugerahan Gelar Adat Pada Beberapa Tokoh Disela Ritual Adat Menoik’i Rumah Bosar Jurokng Tinggi

 

Foto : Bupati Ketapang bersama beberapa Tokoh dalam Acara Adat Gelar Pesalin disela Ritual Adat Menoik'i Rumah Bosar Jurokng Tinggi, Ketapang 05/03/2025

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S. STP., M. Si mengikuti Ritual Adat Menoik’i Rumah Bosar Jurokng Tinggi pada Rabu, 05 Maret 2025 bertempat di Pendopo Bupati Ketapang. Acara adat ini sendiri merupakan puncak dari rangkaian kegiatan syukur bersama atas pelantikan Bupati Ketapang yang telah dilaksanakan pada 20 Februari lalu.

 

Setelah sehari sebelumnya dilaksanakan Misa Syukur yang diikuti oleh umat Kristiani, maka hari ini berlanjut dengan giat ritual adat. Turut hadir beberapa tokoh seperti Uskup Ketapang, Forkopimda Ketapang, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat Frans Zeno, S. STP, Sekjen MADN Yakobus Kumis, Sekberkesda Provinsi Kalbar Yohanes Palausoeka, serta para Demong Adat, Mantir, Dukun dan masyarakat adat Dayak dari Sembilan Akaran Sungai.

 

Diawali dengan ritual adat Kutomaro, yakni ritual penyambutan tamu menurut adat Pesaguan Sekayuk. Kemudian berlanjut dengan ritual Adat Ngalu sebuah ritual adat masyarakat Dayak Simpang. Dilanjutkan dengan Adat Beganjak serta Adat Naik Rumah yang menggunakan adat masyarakat adat Dayak Kayong Gerunggang.

 

Menariknya dalam rangkaian acara adat ini juga dilaksanakan adat Gelar Pesalin atau pemberian gelar adat bagi beberapa tokoh. Mereka adalah Kajari Ketapang Anthony Nainggolan, SH., MH dengan gelar adat Kenduruhan Dacing Tembago Teraju Tontang.

 

Kemudian Dandim 1203 Ketapang yakni bapakLetkol Czi Agus Ikwanto, SE., M. Han dengan gelar adat Gando Rantai Bosi Tongkat Senjato. Sementara itu DANLANAL Ketapang yakni Letkol Laut (P) Ivan Halim, SH., M. Tr. OPSLA mendapat gelar adat Gemalo Memagong Lowot Membagi Hujan. Kapolres Ketapang sendiri yakni AKBP. Setiadi, SH., S. IK., MH dianugerahi gelar Orang Kaye Payung Negeri Kelibat Burung Idok Bemimpi.

 

Sementara itu beberapa tokoh dari provinsi pun mendapatkan gelar adat yakni Yakobus Kumis yang juga Sekjen MADN dengan gelar Kaye Macan Garang Pantar Besar Payung Negeri. Kemudian penggiat budaya Dayak yakni Yohanes Palausoeka yang juga menjabat Sekberkesda Provinsi Kalimantan Barat mendapat gelar Kaye Burung Punai Galah Panjang Kemudi Besi. Tokoh terakhir yang mendapat gelar adalah Frans Zeno, S. STP yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat. Pria yang berasal dari Simpang Dua ini mendapat gelar Petinggi Pasir Putih Bintang Torang Jage Benua.

 

Budi Mateus, S. Pd yang juga Ketua Panitia dari rangkaian kegiatan ini menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. “Terima kasih dukungan dari para donatur, juga pada apparat keamanan baik Polri maupun TNI, kemudian pada Pemerintah Daerah yang telah turut memfasilitasi kegiatan hari ini, para Demong, Dukun, Mantir yang berjumlah sekitar 360 orang, kepada masayarakat adat Dayak, para pihak dan juga kepada segenap panitia yang telah bersama-sama bahu-membahu mensukseskan giat hari ini”, ungkapnya.

 

Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Ketapang menyampaikan apresiasi kepada para tokoh yang mendapat gelar adat di momen hari itu.

 

“Selamat kepada para tokoh yang mendapat gelar adat, ini salah satu bentuk penghargaan dan penghormatan masyarakat adat Dayak Ketapang kepada para tokoh sekalian, dan rangkaian adat ini sebagai bukti bahwa masyarakat Dayak sangat menjaga adat, budaya dan kearifan lokalnya, Pemerintah Daerah dalam hal ini pula sangat mendukung giat-giat budaya dari berbagai etnis yang ada di Ketapang”, ungkap Alexander Wilyo dalam sambutannya.

 

Pria yang bergelar Patih Jaga Pati ini juga dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat luas padanya dan pak Jamhuri Amir. “Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan permohona maaf kepada tamu dan undangan serta dari SKPD khususnya yang beragama Islam, karena acara adat ini dilaksanakan bertepatan dengan bulan puasa, karena acara adat ini tidak bisa ditunda, saya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan kepada saya dan pak Jamhuri, yakinlah kami berkomitmen mencurahkan pikiran dan tenaga semaksimal mungkin untuk membangun Ketapang lebih maju dan berkeadilan, serta kami akan menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh masyarakat Ketapang”, pungkasnya.

 

Kegiatan hari itu ditutup dengan acara makan adat bersama dengan menggunakan tata cara adat Dayak Semandang Kualan Sekayuk dan sesi menari Baigal. (Red-JWKS)

 

0 Komentar