Search

Pemerintah mesti Dorong Pengusaha Makanan dan Minuman untuk Menampilkan Komposisi yang Terkandung dalam Produk yang Mereka Buat agar Lebih Edukatif bagi Konsumen

Melihat kemasan minuman berwarna sangatlah menarik, apalagi bila yang melihatnya adalah anak-anak usia sekolah. Berwarna menarik dan murah, itu yang menjadi hal pertama dipilih oleh mereka, tanpa menyadari kandungan apa saja yang ada di dalam minuman tersebut. Padahal dibalik kemasan itu memang tercantum komposisi yang terkandung dalam produk itu, namun tulisannya yang kecil-kecil membuat konsumen tidak menarik untuk membacanya.

Sementara itu setiap tahunnya BPJS Kesehatan mengeluarkan sejumlah dana untuk membiayai perawatan kesehatan masyarakat. Berdasarkan laporan tahunan BPJS Kesehatan tahun 2021, ada delapan penyakit dengan pembiayaan tertinggi.

Adapun penyakit itu antara lain :

Penyakit jantung : Rp. 8, 671 T

Kanker : Rp. 3,500 T

Stroke : Rp. 2,163 T

Gagal Ginjal : Rp. 1,781 T

Thalasemia : Rp. 604,6 M

Hemofilia : Rp. 590,6 M

Leukimia ; Rp. 364,6 M

Sirosis Hati : Rp. 238,4 M

Tentu tiap penyakit ada berbagai penyebab mulai gaya hidup, makanan yang dikonsumsi, faktor genetic, lingkungan dan lainnya. Namun beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah dengan mengedukasi warga, salah satunya tentang mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat.

Saat ini makin sering kita jumpai di usia-usia belia harus melakukan cuci darah karena bermasalah dengan ginjal serta penyakit-penyakit lainnya yang bila ditelusur riwayat tersebut disebabkan oleh gaya hidup dan konsumsi makanan dan minuman dari si pasien.

Disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk membuat regulasi bagi para produsen dan makanan memberikan informasi atas produk yang diproduksinya dengan jelas. Bisa dengan tulisan yang lebih besar mengenai info kandungan gula, kalori, zat pewarna makanan, pengawet dan lainnya.

Selain itu juga dibutuhkan peran bersama baik orang tua, guru dan siapa saja untuk memberikan edukasi yang baik bagi anak-anak tentang mengkonsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat. Hal ini tak lain dan tak bukan sebagai bagian untuk menyiapkan SDM di masa mendatang yang lebih sehat dan berkualitas. (Sil-JWKS)

 

0 Komentar