Foto : Ilustrasi Kegiatan Olahraga Sepak Bola yang bisa diselipkan sosialisasi Pemilu 2024 khususnya bagi pemilih pemula. |
“Saya Februari tahun 2024 nanti berusia 17 tahun, tapi saya belum tahu gambaran Pemilu dan pentingnya partisipasi memilih”, ujar Dimas salah satu siswa SMA sambil memainkan gadged-nya di sebuah warkop di Ketapang.
Dimas tidak
sendiri, ada Lusi yang usianya kurang lebih sama dengannya, yang juga tidak
terlalu memahami apa itu Pemilu, proses dan manfaatnya secara jelas. “Setau
saya pemilu itu memilih ya, ada anggota DPRD dan lain-lain”, akunya di
sela-sela menonton pertandingan sepak bola di Kecamatan Nanga Tayap.
Petrus Dedek
salah satu kaum muda yang telah beberapa kali mengikuti Pemilu Presiden
mengungkapkan bahwa penting untuk mensosialisasikan proses dan manfaat pemilu
itu sendiri. “Penting ya untuk mensosialisasikan ke generasi muda yang pada
2024 mendatang menjadi pemilih pemula, dan saya lihat lewat turnamen-turnamen
olah raga seperti ini misalnya bila diselipkan info-info tentang even demokrasi
lima tahunan akan menjadi efektif”, ungkap pria yang berasal dari Desa Batu Mas
ini.
Baginya
mensosialisasikan even demokrasi ini menjadi tanggung jawab bersama, namun
tentu info-info yang akurat dan valid harus dari penyelenggara. “Perlu
partisipasi bersama dan tentu bersinergi dengan pemerintah dan pihak
penyelenggara juga untuk mensosialisasikan pemilu, kesadaran bersama akan
menentukan juga terselenggaranya pemilu dengan berkualitas”, ujarnya kembali.
Dalam even
pertandingan sepak bola di kampung-kampung memang menjadi pusat berkumpulnya
massa termasuk anak-anak muda sebagai pemilih pemula. Pemasangan spanduk,
baliho atau pamflet dan himbauan terkait penyelenggaraan even demokrasi termasuk
pemilu menjadi sarana efektif untuk pengenalan dan mendistribusikan informasi
terkait pemilu. (Len-JWKS)
0 Komentar