Dicky JW yang Praktek Mengoperasikan Kamera |
JWKS sendiri adalah sebuah
komunitas warga yang lahir dengan mengusung semangat the voice of voiceless atau
menyuarakan suara-suara yang tak terdengar. “Semua bisa menjadi pewarta, tapi
tentunya pewarta yang memiliki konsep jurnalistik yang baik, kita tahu media
sosial menjadi salah satu media yang dapat menjadi wadah bagi warga untuk
mengabarkan peristiwa, kejadian, kegiatan atau hal lainnya”, ujar Petrus Dedek
salah satu penggiat jurnalis warga.
Suasana Workshop JWKS |
Komunitas jurnalis warga memang
menjadi media belajar bersama bagi anggotanya untuk mengasah ketrampilan dan
pengetahuan di bidang jurnalistik. Seperti yang dilakukan hari itu dalam
kegiatan Workshop Dasar Jurnalistik bagi JW.
“JW yang lebih terampil akan
berbagi dengan JW lainnya, dan ini terjadi transfer knowledge yang baik,
seperti yang saya rasakan, saya banyak belajar dengan bang Atek”, ungkap Dicky
kembali.
JWKS sendiri yang berpartisipasi
dalam dalam program The Asia-Pasific Regional Support for Elections and
Political Transisition (RESPECT) menggiatkan literasi dan edukasi tentang giat
demokrasi di tengah masyarakat lewat produk dan liputannya. “Bicara demokrasi
tak melulu tentang pemilu, namun bisa juga dengan giat-giat demokrasi di
lingkungan kita, misalnya kampus”, ungkap Desya salah satu Mahasiswi yang
menjadi peserta workshop.
Partisipasi warga dalam aktivitas
JW ini diharapkan dapat menjadi bagian kecil usaha untuk memantik semangat dari
masyarakat tentang literasi dan edukasi bagi giat berdemokrasi, semoga.
(Sil-JWKS).
0 Komentar