Foto : Suasana penerapan protokol kesehatan sebelum warga melakukan pencoblosan di salah satu TPS di Desa Menyumbung Kec. Hulu Sungai Rabu 09/12/2020 |
Perjalanan panjang menuju kampung halaman kali ini cukup melelahkan demi menyalurkan hak berdemokrasi dalam pilkada serentak tahun 2020. Perjalanan sedikit tersendat, bukan saja karna kondisi jalan yang licin dan dipenuhi hamparan serpihan krikil tajam, tetapi juga karna hujan yang terus mengguyur disepanjang perjalanan. Maklum, rentang waktu Nopember sampai dengan bulan Januari adalah musim penghujan.
Tetapi bersyukur kepada Tuhan yang empunya kehidupan dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 7 (tujuh) jam perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan roda 2 (dua) akhirnya sampai juga dikampung halaman, yakni di Desa Menyumbung, Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang.
Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2020 diikuti 270 daerah yang ikut serta melaksanakan pesta rakyat ini, tanpa terkecuali di Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang. Dalam Pilkada Serentak tahun 2020 di wilayah Kecamatan Hulu Sungai sendiri ada 28 TPS yang tersebar di 12 Desa, dengan DPT secara keseluruhan berjumlah 9.115 pemilih.
Khusus untuk di pusat kecamatan yaitu di Desa Menyumbung dibagi menjadi 5 (lima) TPS dengan sebaran DPT pada masing-masing TPS yaitu: TPS 1 dengan jumlah DPT 344 orang dengan rincian laki-laki 183 orang, perempuan 161 orang, dan disabilitas 1 orang, TPS 2 dengan jumlah DPT 326 orang dengan rincian 176 laki-laki, 150 orang perempuan, dan 2 orang disabilitas, TPS 3 dengan jumlah DPT 363 orang dengan rincian 198 orang laki-laki, 165 orang perempuan, dan 0 disabilitas, TPS 4 dengan jumlah DPT 293 orang dengan rincian 151 orang laki-laki, 142 orang perempuan, dan 0 disabilitas, kemudian di TPS 5 dengan jumlah DPT 317 orang dengan rincian 161 laki-laki, 156 perempuan, serta 0 disabilitas.
Foto : Antusiasme warga mengantri di TPS 02 Desa Menyumbung |
Dari data diatas tidak diketahui pasti jumlah pemilih muda yang datang untuk memberikan hak suaranya, karna memang tidak tersedianya data valid untuk pemilih muda. Namun begitu berdasarkan pemantauan penulis, animo pemilih muda juga tidak kalah jauh dengan para pemilih tua.
Begitu juga dengan pemilih dari kelompok disabilitas, dari total 5 (lima) TPS di desa Menyumbung, hanya ada 3 (tiga) orang pemilih disabilitas yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yaitu pada TPS 1 dan TPS 2 dan tidak diketahui secara pasti apakah pemilih disabilitas ini juga menggunakan hak suaranya di TPS yang bersangkutan.
Terkait penggunaan aplikasi SIREKAP, khusus di Kecamatan Hulu Sungai masih terkendala signal internet yang belum ada, sehingga rekapitulasi masih menggunakan cara manual di sejumlah TPS di desa-desa di Kecamatan Hulu Sungai.
Foto : Penulis turut berpartisipasi menyampaikan hak pilih |
Berdasarkan pengamatan penulis yang juga menyalurkan hak suara di salah satu TPS dan juga melakukan pengamatan di 4 (empat) TPS lainnya, dapat diambil kesimpulan bahwa antusiame pemilih untuk datang ke TPS cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang dengan sabar mengantri untuk melakukan pencoblosan di bilik suara. Meski demikian sebagai bahan evaluasi kedepan, walaupun jam pencoblosan sudah diatur sedemikian rupa tetapi di beberapa TPS tampak tidak mematuhi jam pencoblosan yang sudah ditentukan yang berakibat pada panjangnya jumlah antrian.
Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
Sementara itu protokol kesehatan yang harus dipatuhi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada Serentak 2020 yang telah diatur dalam pasal 68 PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tampak sudah terpenuhi dengan semua petugas KPPS memakai masker dan mengenakan sarung tangan dalam melayani pemilih yang datang.
Foto Salah satu Petugas di TPS menggunakan APD dalam bertugas |
Foto Warga yang memasang sarung tangan sebelum memilih |
Begitu juga dengan masyarakat yang datang untuk mencoblos juga diwajibkan untuk memenuhi prokes sebelum melakukan pencoblosan, yaitu dengan mengukur suhu badan, mencuci tangan, memakai masker, serta diwajibkan memakai sarung tangan plastik sebelum memasuki ruangan bilik suara.
Meskipun diantara pemilih ada yang mengeluhkan ribet nya memilih kali ini karna harus memakai masker, mencuci tangan terlebih dahulu, serta harus memaki sarung tangan plastik namun tetap tidak mengurangi semangat mereka untuk melakukan pencoblosan.
Ada yang unik di salah satu TPS yang saya kunjungi dimana salah satu petugas dipintu masuk memakai APD (alat pelindung diri) lengkap, meskipun tampak kepanasan karna memang cuaca cukup terik siang itu tetapi petugas tersebut tetap semangat mengukur suhu pemilih yang akan memasuki ruangan, dengan sesekali menurunkan resleting baju APD nya.
Evaluasi kritis terhadap pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 ini tetap harus dilakukan, meskipun secara teknis dan administratif pelaksanaan pilkada berjalan secara tertib dan lancar. Perbaikan disana-sini menjadi hal wajib penyelenggaraan pilkada kedepannya, apalagi kurang lebih sekitar 3-4 tahun kedepan kita akan kembali melaksanakan Pemilu legislatif, Pemilu Presiden dan Pilkada yang akan dilakukan kembali secara serentak pada tahun 2024. Harapannya Pilkada serentak tahun 2020 ini menjadi bahan evaluasi.
Ditulis dan dilaporkan oleh Eduardo Retno (JWKS)
0 Komentar