Search

Lomba Dekorasi Gua Natal Bertema Pandemi Covid 19 di Paroki Katedral St. Gemma Galgani Ketapang


Foto bersama Tim Penilai Lomba Dekorasi Gua Natal dari Paroki St. Gemma Galgani dengan umat lingkungan St. Bartolomeus

Kesibukan sedikit berbeda di sebuah rumah di kawasan yang dikenal sebagai Sungai Cina yang tak jauh dari Kantor Bupati Ketapang. Terlihat beberapa warga sedang berbagi tugas. Ada yang sedang membuat pola dengan membulatkan rotan, ada juga yang sedang mengecat bahan gabus yang telah dibentuk seperti dinding batu dan ada yang sedang menyiapkan dekorasi dari lampu hias.

“Kami warga lingkungan St. Bartolomeus kurang lebih sudah sepekan-lah bersama-sama membuat dekor gua Natal”, ujar Paulus Cindran ketua lingkungan St. Bartolomeus yang juga pemilik rumah dimana gua Natal itu dibuat.

Foto : Kerja bakti warga di Lingkungan St. Bartolomeus saat lomba dekorasi Gua Natal

Hasil kreasi umat, tema lomba Dekorasi Gua Natal tahun ini adalah Natal di tengah wabah Corona

Lingkungan St. Bartolomeus sendiri adalah salah satu dari 16 lingkungan yang menjadi bagian dari Paroki Katedral St. Gemma Galgani Ketapang yang berpartisipasi dalam lomba dekorasi gua Natal ini. Tahun lalu lingkungan mereka meraih juara 1 dalam lomba tahunan dalam rangka menyemarakkan Hari Raya Natal.

“Natal kali ini sungguh-sungguh di situasi berbeda dimana kita merayakannya di tengah pandemi Covid 19, maka tema yang dipilih dalam even tahunan lomba dekor gua Natal ini yakni Natal di Tengah Wabah Corona, tentu hal ini memberi makna mendalam bagaimana kita mesti mengutamakan kesehatan dengan menjalankan protokol kesehatan namun tentu tanpa mengurangi dari rasa syukur, semoga situasi ini cepat berlalu”, ujar Fransiskus Alkap Pasti yang juga Ketua Dewan Paroki St. Gemma Galgani Ketapang.

Lingkungan Santo Bartolomeus sendiri memilih model virus Covid 19 yang berupa bola dengan tonjolan mahkota. Pada bagian dalamnya terlihat palungan dimana bayi Yesus diletakkan.

“Kami memilih desain ini untuk menunjukkan makna walau virus Corona begitu ditakuti, tetapi kita sebagai umat beragama tidak boleh rasa takut itu melebihi ketakutan dan ketaatan kita pada Tuhan, nah di background belakang ada wajah Tuhan Yesus dalam ukuran besar yang ingin menunjukkan bahwa walau disituasi saat ini dimana ekonomi terpuruk, banyak terjadi PHK tapi Tuhan selalu hadir untuk melindungi dan menaungi kita semua, kita tentu harus tetap optimis”, ungkap Cindran kembali menjelaskan makna filosofi dari dekorasi yang mereka buat.

Gua Natal ini sendiri kurang lebih dikerjakan dalam waktu seminggu. Tentu bukan tanpa alasan agak memakan waktu, karena mesti menunggu para warga lingkungan yang selesai bekerja. Barulah disore hari mereka bersama-sama berkreasi. “Wah ada rasa kebersamaan ya dalam mengerjakan gua ini, lewat diskusi dengan ide-ide tiap warga kemudian direalisasikan dalam karya yang disesuaikan dengan tema”, ujar Daryanto salah satu warga yang terlibat dalam pembuatan gua Natal ini.
 
Rabu petang, 23 Desember 2020, tim penilai dari paroki Katedral St. Gemma Galgani pun berkeliling melakukan penilaian, termasuk ke lingkungan St. Bartolomeus. Terlihat sebagai bagian tim penilai Pastor Laurentius Sutadi, Pr yang juga Pastor Paroki Katedral St. Gemma Galgani.

“Kita mengapresiasi partisipasi umat di lingkungan yang bersemangat dalam berkreasi membuat gua Natal yang unik di lingkungan masing-masing, tentu hal ini juga menjadi bagian kepedulian kita untuk mesosialisasikan agar umat taat akan protokol kesehatan mengingat kita merayakan Natal di situasi pandemi Covid 19 juga”, ujar Pastor Sutadi yang sore itu didamping Frater Michael Lipo.

Dalam ramah tamah sederhana bersama umat, Pastor Sutadi tak lupa untuk meneguhkan semangat umat khususnya di lingkungan Paroki Katedral Santa Gemma Galgani agar tetap semangat dan berpengharapan walau di situasi sulit karena pandemi Covid 19 ini.

“Seperti tema Natal tahun ini, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang artinya Tuhan beserta kita, ingin mengajak kita tetap optimis penuh pengharapan dan yakinlah dengan penyertaan Tuhan kita dapat melewati situasi ini”, pungkasnya.

Warga lingkungan St. Bartolomeus pun terlihat ceria bercengkrama bersama tim penilai. Larut dalam kehangatan di petang yang mulai bergerimis. Doa singkat dan foto bersama pun  menjadi akhir kebersamaan dengan tim penilai dari Paroki.

Lomba dekorasi Gua Natal ini menjadi sarana kebersamaan bagi umat Katolik khususnya di lingkungan Paroki Katedral St. Gemma Galgani dalam memeriahkan Natal. Perayaan yang tentu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana Natal kali ini mesti menerapkan social distancing, pembatasan silahturahmi, menjaga jarak berinteraksi dan saat dalam peribadatan, pengaturan jadwal peribadatan untuk menghindari kepadatan, tertib mengenakan masker dan rajin mencuci tangan. (JWKS)

0 Komentar