Search

Kisah Paulus Cindran Salah Satu Petugas Panwascam Delta Pawan

Foto : Paulus Cindran, salah satu Panwascam Delta Pawan saat diskusi bersama JWKS

Salah satu penunjang dalam penyelenggaraan Pilkada adalah adanya pengawasan. Petugas pengawasan sendiri di tiap daerah digawangi oleh Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) dimana mereka menaungi petugas-petugas dibawahnya. Salah satu petugas di tingkat Kecamatan disebut sebagai Panitia Pengawas Kecamatan atau Panwascam. JWKS pada kesempatan ini mengulas salah satu petugas Panwascam Delta Pawan, sosok itu bernama Paulus Cindran.

Sore itu JWKS telah mengatur janji dengan salah satu petugas Panwascam Delta Pawan yakni Paulus Cindran untuk wawancara singkat. Jadwal Cindran begitu ia disapa, cukup padat. Sehari sebelumnya kami batal bertemu karena ada tugas pengawasan mendadak yang harus ia kerjakan.

Di sebuah kawasan yang dikenal dengan Sungai Cina, kami menemui Cindran di rumahnya. Suasana kediamannya cukup asri dimana banyak pohon buah-buahan serta tanaman cabe yang ia tanam di pekarangan. Sementara terlihat dua buah kolam ikan yang baru selesai di barau, bersisian dengan kandang ayam dan bebek.

Sore itu terlihat beberapa warga yang juga mengunjungi rumah Cindran. Bukan untuk melaporkan pelanggaran Pilkada namun untuk membeli daging Babi Hutan yang ia tampung dari para pemburu.

Tak lama kami duduk, istrinya keluar menghidangkan kopi untuk kami nikmati sambil bercengkrama santai. Kami pun memulai diskusi sore itu.

Foto JWKS saat mewawancarai Paulus Cindran

Ia mengungkapkan sejak SMP ia telah berada di Ketapang, kemudian melanjutkan di STM dan mendapat beasiswa 1 tahun untuk menekuni studi tentang pengolahan kayu atas atau spesifiknya di bidang meubel. 

“Saya dari Tanjung, Jelai Hulu, di kota Ketapang ngikut orang dari SMP, lalu masuk STM dan dapat beasiswa dari suster OSA untuk menimba ilmu per-meubelan di Jawa, akhirnya dari tahun 2003 hingga saat ini saya bekerja di meubel Susteran OSA untuk membuat dan memperbaiki furniture atau peralatan baik Rumah Sakit Fatima maupun persekolahan dan Biara”, ujarnya membuka cerita.

“Tahun 2003 saya menikah, dan diawal berkeluarga ya dengan ekonomi pas-pasan, namun saya tak menyerah, saya berburu, malam cari ikan dan hasilnya dijual, seperti yang kita lihat, ada pembeli datang untuk membeli daging babi hutan yang banyak datang dari Manjau ataupun kawasan lain, karena babi dianggap juga sebagai hama”, ujarnya kembali.

Pada tahun 2017 Paulus Cindran dilantik menjadi Panwascam Delta Pawan, namun ia mengungkapkan semua itu berproses. “Jadi saya lebih dulu aktif terlibat dipengawasan sebagai panitia atau pun petugas berkenaan dengan Pemilu, nah pada tahun 2017 saya coba daftar menjadi Panwascam Delta Pawan, puji Tuhan terpilih dan bertahan hingga sekarang”, ungkapnya.

Suami dari Anselma Burat ini mengungkapkan awal yang menjadi motivasinya mau terlibat dalam pengawasan pemilu. “Berawal dari ya kita melihat keluhan-keluhan, kritik dll tentang anggota DPRD dan pemimpin yang tak berbuat, dikeluhkan masyarakat, nah lalu solusinya apa, saya memilih terlibat di pengawasan ya karena ingin menjadi bagian dari solusi, bagaimana kita juga bisa berperan menentukan siapa-siapa pemegang kebijakan yang dipilih lewat pemilu, tentunya lewat pengawasan tadi bagaimana prosesnya harus benar sehingga yang terpilih melewati proses pemilihan yang benar, jadi ya kita melibatkan diri dengan penuh tanggung jawab”, urai bapak tiga anak ini.

Ia pun mengungkapkan tantangan terbesar adalah mengubah mind set sebagian masyarakat. “Paling susah itu kita mengubah mind set, misalnya kita sudah sosialisasi panjang lebar ayo memilih, jangan mau di beli dengan uang suara kita, ayo berpartisipasi aktif, tapi respon beberapa warga ah ndak usah milihlah, milih pun kita masih begini-begini dan lain-lain, tapi kita tidak putus asa untuk beri pemahaman bahwa menyalurkan hak pilih adalah hak warga negara dan menentukan arah kebijakan politik, lalu kita tegaskan juga pelanggaran seperti politi uang bisa disanksi pidana dan penjara, itu kita tegaskan”, ujarnya bersemangat.

Ia pun menceritakan beberapa hal yang telah dikerjakan oleh Panwascam bersama tim dalam mengawal proses Pilkada 2020. “Kita semaksimal mungkin mengawal Pilkada ini secara berkualitas, Panwas posisinya netral dan kita tegas berpegang pada aturan ketika ada potensi-potensi pelanggaran”, ungkap pria yang juga aktif di kegiatan keagamaan ini.

Pada kesempatan itu juga ia menyampaikan harapan khusus bagi anak muda untuk dapat terlibat aktif baik dalam kegiatan peneyelenggaraan Pemilu maupun dalam menyalurkan hak pilih. “Kita kaum muda harus mau terlibat, jangan hanya bisa mencela atau bahkan bersikap apatis, terjunlah menjadi pelaku perubahan, hal sederhana misalnya kita bisa terlibat di kepanitiaan di TPS lingkungan kita, mengawal dan menciptakan Pemilu berintegritas adalah tugas kita semua, termasuk anak muda”, ujar pria 39 tahun ini.

Foto : Diskusi Pengawasan dalam Pilkada JWKS bersama Paulus Cindran

Banyak inspirasi yang bisa kita petik dari kisah Paulus Cindran ini. Sebagai pemuda yang berasal dari kampung, mengawali hidup di kota dengan keterbatasan, kemudian berprofesi yang jauh dari kegiatan pengawasan yakni sebagai tukang meubel, tak menyurutkan semangatnya untuk berpartisipasi menciptakan Pemilu yang berintegritas lewat kegiatan pengawasan. "Menjadi bagian dari solusi, membuka diri dan mau belajar, itu kuncinya", pungkasnya kembali.

Pilkada hari ini sedang berlangsung. Tugas penyelenggara baik itu KPU, Bawaslu dan kepanitiaan lainnya ditunggu warga. Tentu ini menuntut tanggung jawab yang tak mudah bagi mereka. Serta kesuksesan pelaksanaan Pilkada juga tentu butuh dukungan dari semua. Penggunaan IT untuk menunjang proses perhitungan dan pelaporan dari hasil Pilkada juga menjadi tantangan tersendiri bagi pihak penyelenggara. SIREKAP oleh KPU dan SIWASLU oleh Bawaslu menjadi bagian instrumen untuk mengawal hasil Pilkada lebih valid.

Tentu kerja-kerja pihak penyelenggara baik itu KPU, Bawaslu, Panwas, Panitia, petugas keamanan, pemantau, relawan dan elemen lainnya perlu diapresiasi dan kita dukung. Bersama kita dukung penyelenggaraan Pilkada 2020 yang berintegritas dan berkualitas, semoga.


Ditulis oleh    : Edo R (JWKS)
Editor             : Tim JWKS



0 Komentar