Search

Menyelami Harapan Komunitas GAWAI

Foto Ilustrasi Demokrasi untuk Semua
Demos dan Cratein adalah dua kata dari bahasa Yunani yang membentuk kata demokrasi. Demos berarti rakyat dan Cratein berarti kekuasaan. Dimana demokrasi dalam istilah politik berarti pemerintahan rakyat. Salah satu praktek demokrasi di negara kita adalah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Legeslatif, Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada.

Kita ketahui bersama 9 Desember mendatang akan dilaksanakan Pilkada secara serentak di 270 wilayah di Indonesia, salah satunya tentu kabupaten kita yang tercinta, Ketapang. Berbagai harapan masyarakat dengan penyelenggaraan pilkada yang akan diikuti oleh 4 paslon ini tanpa terkecuali komunitas-komunitas rentan. Tentu pilkada yang berkualitas, jauh dari kecurangan, tingkat partisipasi yang tinggi dan pada akhirnya terpilih pemimpin terbaik yang dapat mengayomi semua.

Komunitas rentan sendiri merujuk pada komunitas-komunitas yang aspirasinya belum terlalu diakomodir bahkan terabaikan. Menurut Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM) mereka seperti perempuan, kaum muda, disabilitas, transgender, masyarakat adat dan komunitas lainnya.

Salah satu komunitas rentan yang ada di Ketapang adalah GAWAI (Gabungan Waria dan Gay). JWKS pada sebuah kesempatan mewawancarai Sahran yang juga Ketua dari komunitas ini untuk pembuatan produk Feature radio bertema Harapan dan Peran Komunitas Rentan dalam Pilkada Ketapang.  Berikut wawancara kami seputar tentang organisasi, kegiatan-kegiatan, stigma di masyarakan dan harapan untuk dampingan pemerintah termasuk harapan tentang Pilkada.

JWKS : Dengan siapa dan sebagai apa di organisasi?
Sahran : saya Sahran sebagai ketua dari GAWAI, organisasi Gabungan Waria dan Gay di kabupaten Ketapang.

JWKS : Apa sih tujuan didirikannya GAWAI?
Sahran : Tujuan didirikan gawai adalah untuk mengumpulkan teman-teman dari waria dan gay yang kita kumpulkan menjadi satu kesatuan dalam organisasi, yang dapat kita koordinir dan arahkan terkait dimana mereka berkegiatan, berusaha dengan baik, dan kita akan arahkan mereka ikut penyuluhan-penyuluhan salah satunya oleh dinas kesehatan.

JWKS : Kegiatan positif apa yang dilakukan?
Sahran : banyak ya, kita pernah melaksanakan pertandingan bola volly tingkat waria se-Kalimantan Barat tahun 2000-an. Festival lomba busana pengantin, rias pengantin. Bukan hanya di olah raga, mereka juga ada di tata busana, tata rias, salon potong rambut, ya sangat kompeten buat usaha-usaha mereka. Arah yang positif, bagi yang kurang hukum kita damping/advokasi jadi mereka dapat lebih diawasi.

JWKS : Kegiatan yang dilakukan saat ini seperti apa?
Sahran : Saat ini kegiatan yang paling positif adalah main volley, dan lawannya bukan sesama waria tapi melibatkan juga masyarakat luas. Mereka ada main di Pelang, Sukaharja dimana tempat yang penting mau menerima kita.

JWKS : Selama ini penerimaan masyarakat Ketapang seperti apa sih?
Sahran : Penerimaan masyarakat ketapang, pada saat ini, Alhamdullilah mereka dapat menerima, yang dulukan kita sering disebut banci-banci, sekarang lebih dihargai. Didalam organisasi juga kita pesan juga ke anggota untuk berkelakuan yang baik, khususnya saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar maupun masyarakat umum. 

JWKS : Kita ketahui tentu ada hal-hal dalam komunikasi berinteraksi yang mungkin masyarakat umum kurang memahami bahwa hal itu menyinggung teman-teman, seperti apa sih perlakuan atau kata-kata yang mungkin membuat teman-teman terluka.
Sahran : Stigma yang ditujukan bagi kita terutama oleh orang-orang yang tidak mengenal dan mengerti kehidupan mereka. Sederhanya, misalnya anak-anak remaja tanggung di usia SD-SMP mereka teriak-teriak di jalan, mengatakan banci dan hal lainnya, terkadang hal tersebut sangat melukai teman-teman.

JWKS : Apa harapan ke masyarakat?
Sahran : Terimalah mereka, perlakukanlah mereka, hargailah mereka terutama keluarganya juga bisa menerima mereka. Kadang-kadang keluarga sendiri ada yang tidak mau menerima. Harapan kita terimalah mereka apa adanya.

JWKS : Terkait dengan Narkoba dan bahaya HIV, bagaimana pembinaan organisasi  GAWAI?
Sahran : Tentang narkoba dan penyakit HIV, sebagian dari organisasi Gawai telah bergabung dengan organisasi yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan. Mereka terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan dan pendampingan, bahkan ada salah satu peserta yakni Iwan Clara sangat aktif mengikuti penyuluhan dan pelatihan hingga tingkat provinsi dari dinas kesehatan.

JWKS : Harapan teman-teman GAWAI dalam dampingan pemerintah
Sahran : Harapan kami ke depan bagi pemerintah untuk usaha mereka seperti salon-salon, mohonlah perhatian dari pemerintah apalagi bagi yang terpilih nanti. Berilah bantuan bagi usaha mereka dengan pelatihan-pelatihan agar mereka dapat lebih baik ke depannya.

JWKS : Harapan dengan Penyelenggaraan Pilkada
Sahran : Kita himbau kepada anggota-anggota komunitas gawai khususnya, gunakan hak pilih anda, siapapun yang anda pilih itu tidak jadi masalah yang penting itu terbaik bagi kita, serta khususnya bagi kabupaten Ketapang tercinta yang lebih maju dan sejahtera.

Tanpa terasa azan Mahrib menggema dan mengakhiri wawancara kami dengan pria yang juga aktif di penyiaran radio serta pemilik Salon Nora ini. Sebuah informasi yang berharga dapat menjadi edukasi bagi semua. Tentu bukan menjadi sebuah pertentangan tapi untuk saling memahami dan pastinya segala aspirasi dan harapan mereka juga dapat terakomodir bagi siapa pun pemenang dalam Pilkada Kabupaten Ketapang nanti, semoga.


Penulis : Eduardo Retno, dituliskan dari hasil wawancara JWKS untuk pembuatan Feature Radio dalam Program RESPECT kerja sama dengan PPMN dan Perludem untuk praktek baik berdemokrasi di Asia Tenggara pada 29 Oktober 2020 lalu.

0 Komentar