Search

Mendengar Harapan dari Komunitas Disabilitas


Foto : Narasumber Workshop JWKS dari unsur Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dari kiri ke kanan: Salman, Muhammad Saad dan Karida (Wirausahawati)

Mengalami keterbatasan tak membuat sosok perempuan ini menyerah. “Ketika awal saat harus kehilangan salah satu organ penopang yakni kaki kiri sempat larut dan sedih, namun pada akhirnya saya coba menyelami apa yang Tuhan inginkan dari saya, dan semangat saya mulai bangkit”, ungkap Karida salah satu penyandang disabilitas saat kegiatan Workshop Jurnalis Warga JWKS pada Minggu, 1 November lalu.

Kegiatan Workshop itu sendiri adalah rangkaian ketiga dari workshop yang diadakan dalam rangka Program Respect yang diikuti JWKS. Program Respect sendiri diinisiasi oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Tema dalam workshop ketiga ini yakni “Peran dan Harapan Kelompok Rentan dalam Pilkada 2020”.

Karida menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut. Ia membagikan sedikit tentang cerita hidupnya yang dapat menjadi inspirasi bagi para peserta. “Waktu saya normal, saya tu ndak sempat kemana-mana, berkutat dengan pekerjaan dan usaha. Nah ketika sudah jadi disabilitas malah saya berkesempatan kemana-mana, dan bisa melihat dunia yang lebih luas”, ujar pemilik usaha jasa travel ini setengah bercanda.

Ia memang mengungkapkan banyak hal positif yang ia dapat walaupun memiliki keterbatasan. “Jangan putus asa, tidak ada batasan untuk apa yang kita bisa capai”, serunya mengungkap sebuah quotes yang selalu ia pegang teguh.

Foto : Karida salah satu narasumber workshop JWKS yang juga pelaku usaha

Untuk penyandang disabilitas sendiri, di ketapang sudah ada organisasi yang menaunginya yakni Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Ketapang. Muhammad Saad yang juga pendirinya mengungkapkan bahwa saat ini organisasi ini sedang mendata para penyandang disabilitas hingga ke kecamatan.

“Kita mencoba mendata para penyandang disabilitas hingga kecamatan, tentu tujuannya bahwa PPDI ini bisa menjadi wadah untuk berbagi informasi, pengetahuan, akses dan tentu diharapkan dapat membantu para anggotanya dan menjembatani dengan pihak terkait baik pihak pemerintah atau pun swasta, ya tentu untuk tujuan positif”, ujar pria yang disapa sebagai Acik Saad ini.

Salah satu pengurus PPDI yang lain yakni Sarman menjabarkan beberapa program kerja dari PPDI. “PPDI memperjuangkan misalnya teman-teman anggota mendapat akses fasilitas BPJS Kesehatan gratis, lalu kita mensosialisasikan UU No. 08 tahun 2018 yakni perusahan wajib memprioritaskan paling tidak 1 orang dari pekerjanya yang dari unsur disabilitas kemudian kita juga memperjuangkan implementasi Perda No. 1 tahun 2014 tentang penyediaan fasilitas publik yang ramah disabilitas”, terang pria yang juga berprofesi sebagai guru ini.

Dalam kaitan dengan Pilkada 2020 PPDI juga telah bekerja sama dengan KPUD Ketapang dalam mensosialisasikan teknis Pilkada yang sejatinya akan dilaksanakan 9 Desember 2020 nanti. “Kita sudah disosialisasikan oleh KPU, yang mana teman-teman disabilitas terkait dengan teknis pelaksanaan Pilkada akan dibantu misalnya TPS yang ramah disabilitas atau yang terhambat mobilitasnya maka panitia akan siapkan TPS keliling, yang pentng komunikasi dan koordinasi. Nah untuk pilihan kembali ke hati kita masing-masing, jangan golput”, himbau Muhammad Saad kembali.

Karida pun menyampaikan harapan terkait dengan Pilkada 2020 ini. “Kemarin saat debat kandidat memang kita tak melihat isu komunitas rentan juga disenggol misalnya tentang perempuan, milenial dan penyandang disabilitas, tapi harapan kita siapa pun terpilih harus peduli-lah, ada 3 hal bagi saya juga terkait Pilkada ini yakni jangan golput, pilihlah paslon dengan visi yang masuk akal atau logis dan terakhir siapa pun pemimpin terpilih harus kita dukung”, pungkasnya.

Pilkada memang tinggal menunggu hari, tentu berbagai dinamika terkait harapan masyarakat tanpa terkecuali komunitas rentan yakni salah satunya komunitas penyandang disabilitas. Tentu harapannya proses demokrasi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar serta pada akhirnya menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan juga peduli pada semua termasuk komunitas rentan. (Fin-JWKS)






0 Komentar