Search

JWKS Berpartisipasi dalam Program RESPECT yang Digagas PERLUDEM dan PPMN

 


Proses perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung di Indonesia sedang berlangsung. Ada 270 daerah yang secara serentak melaksanakan even lima tahunan ini. Situasi pandemi Covid 19 sempat harus membuat Pilkada langsung ini diundur, dari yang awalnya tanggal 23 September 2020, akhirnya diputuskan akan dilaksanakan pada tanggal 09 Desember 2020 mendatang. Saat ini tahapan Pilkada ini sendiri memasuki masa kampanye. Pandemi Covid 19 yang masih melanda dunia dan khususnya Indonesia menjadi tantangan tersendiri.

Dalam usaha untuk mensukseskan even demokrasi lima tahunan ini tentu butuh keterlibatan semua pihak. Salah satu pilar dalam menjaga demokrasi ini sendiri adalah peran dan keterlibatan pers. Dalam pers sendiri selain dilakukan oleh pekerja jurnalis dari media mainstream keterlibatan komunitas-komunitas jurnalis warga menjadi sesuatu hal yang menarik. Apalagi aktivitas komunitas jurnalis warga ini berfokus pada permasalahan komunitas khususnya pada komunitas rentan seperti perempuan, disabilitas, transgender, pemuda masyarakat adat dan lainnya. Salah satu komunitas yang concern terlibat dalam gerakan jurnalis warga itu adalah komunitas Jurnalis Warga Kayong Solidaritas (JWKS).

JWKS sendiri adalah satu dari lima komunitas yang mengikuti program Respect. Adapun Respect merupakan sebuah program regional lima tahun yang dijalankan oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Program-program Respect didukung oleh USAID-Washington DC untuk mendorong demokratisasi pemilu di kawasan Asia-Pasifik. Pada Pilkada kali ini lima kota/kabupaten berkesempatan mengikuti program ini yakni Solo, Lombok Tengah, Palu, Yahukimo dan Ketapang.

“Peran media yang aktif dan profesional menjadi bagian signifikan dalam mengembangkan demokrasi dan mempromosikan tujuan pemilu yang partisipasif, inklusif, dan akuntabel,” ungkap CoP RESPECT, Theresia Joice Damayanti.dalam Konferensi Regional “Peran Jurnalisme Dalam Menyokong Pemilu Demokratis” di  Jakarta, Selasa 26 November 2019 silam seperti yang dikutip dari https://ppmn.or.id/2019/11/26/kebebasan-pers-jadi-prasyarat-pemilu-demokratis/.

Media sendiri tentu bukan hanya media mainstream saja tetapi peran-peran media komunitas sebagai bagian partisipasi warga dalam turut menyuarakan pentingnya even Demokrasi ini berjalan dengan baik serta tiap tahapannya dapat mengakomodir dari komunitas-komunitas marginal.

"PPMN berharap teman-teman JW dapat berpartisipasi menyuarakan hal-hal yang menjadi tantangan khususnya bagi komunitas rentan dan marginal agar mereka juga memiliki akses dan dapat mengaspirasikan partisipasi politiknya dalam perhelatan Pilkada di tiap daerah", ungkap Eni Mulia yang juga Direktur Eksekutif PPMN, sebuah lembaga yang concern pada peningkatan kapasitas khususnya dalam gerakan jurnalis warga.
 
Selain pembuatan produk jurnalistik para JW yang tergabung dalam komunitas-komunitas ini akan membuat kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas dalam bentuk pelatihan atau workshop. “Kita masih awam tapi belajar bersama untuk lebih memahami khususnya apa itu proses demokrasi, partisipasi pengawasannya serta tentunya membuat produk jurnalistik dengan pemateri-pemateri yang memang paham di bidangnya”, ungkap Rere salah satu perempuan yang terlibat di komunitas JWKS pada Minggu, 27/09/2020 lalu.

Program Respect yang digagas oleh Perludem dan PPMN bersama komunitas Jurnalis Warga ini tentu menjadi pengalaman berharga bagi para JW. Bagaimana meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga khususnya bagi komunitas rentan untuk menyuarakan apa saja yang mereka harapkan dengan penyelenggaraan dan hasil dari proses demokrasi ini. Tentu kolaborasi dan sinergisitas dengan elemen lain termasuk media mainstream pun diharapkan dapat lebih optimal untuk menyuarakan suara-suara yang mungkin selama ini kurang mendapat perhatian, semoga. (Red JWKS)

0 Komentar