Search

Optimis dan Melihat Peluang Usaha di saat Pandemi


 
Bambang Sri Hantoro Pekerja Jasa Konveksi di Ketapang
Suara “jeglag-jegleg” khas mesin jahit terdengar disela bisingnya lalu-lintas di kawasan Tuan-Tuan, Ketapang. Terlihat seorang pria dengan cekatan dan terampil memindahkan kain berpola diantara jarum mesin jahit yang menghunjamkan benang dalam irama yang kadang berjeda.

Nama pria itu Bambang Sri Hantoro, yang menekuni jasa jahit sejak lama. Ia mengaku kondisi pandemi ini berpengaruh sekali bagi jasa konveksi yang digelutinya. “Wah menurun ya, beberapa pelanggan bahkan menunda untuk jahitan yang masuk karena kendala biaya”, ungkap Pria yang berasal dari Jawa ini.

Namun baginya tak ada kata menyerah, ia melihat peluang lain di jasa konveksi yang ia tekuni. “Saya akhirnya mencoba menjahit masker, alhamdullilah-lah hasilnya ada, kebetulan ada perusahaan pesan masker kain, selain itu saya juga memiliki usaha rempah dan kopi yang juga menunjang pendapatan keluarga”, ungkapnya kembali.

Optimisme melihat peluang usaha memang terus ditumbuhkan dalam diri pak Bambang. Baginya tak lain karena ia juga harus menjaga kepercayaan mitra bisnisnya sehingga usahanya dapat terus berkembang. Salah satu mitra bisnisnya yakni CUPS, sebuah lembaga pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

“Saya ya merasa didukung-lah selama ini, dari rumah tempat tinggal, hingga tempat usaha ini adalah bagian manfaat ketika saya ber-CU, makanya saya berusaha menjaga kepercayaan ini, caranya apa? Ya menabung dan mengangsur secara rutin”, ungkapnya kembali.

Safril yang juga Koordinator TP. Benua Kayong mengaku sosok pak Bambang adalah salah satu anggota yang memiliki semangat dan inspiratif. “Beliau orangnya semangat dan aktiflah, yang menarik ia membuat rumah dan mengembangkan usaha dari ia bergiat di CU”, ungkap pria berperawakan kecil ini.

Pak Bambang sendiri mengaku pernah mengalami masa-masa sulit jauh seperti yang kita rasakan saat pandemi ini. “Dulu tahun 1965, waktu di Jawa, wah sulit banget,…mau nyabut ubi untuk makan aja susah karena situasi keamanan dan ekonomi benar-benar sulit, sekarang sih kita masih bisa usaha, yang penting kita kerja ikhlas, mensyukuri dan selalu optimis serta pastinya harus jaga kesehatan betul”, pungkasnya kembali.

Pandemi Covid 19 memang berpengaruh bagi sektor usaha, tanpa terkecuali sektor usaha informal seperti jasa konveksi yang ditekuni oleh pak Bambang. Namun sikap tetap optimis dan mencari peluang agar tetap produktif adalah energy yang luar biasa yang menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi situasi seperti saat ini. Tentu yang tak kalah pentingnya juga bagaimana sektor usaha tetap dapat berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan, mengingat kita bersiap memasuki fase new normal. (Ed-JWKS)