 |
| Foto : Peninjauan Gedung BSM oleh Pimda Ketapang beberapa hari sebelum diresmikan |
Penggunaan bangunan eks PT BSM yang terletak jauh dari pemukiman warga yakni tepatnya di dekat Hutan Kota yang terletak di jalan Lingkar Kota untuk Rumah Singgah Pemantauan Covid 19 disambut baik oleh masyarakat.
“Baik dan setuju ya, karena lokasinya kan agak jauh dari pemukiman jadi sangat baik juga menjadi tempat isolasi dan pemantauan bagi masyarakat yang tanpa gejala, maklum saja saat ini pemahaman warga sangat khaatir jika fasilitas yang digunakan di tengah kota atau dekat dengan warga”, ujar Moses salah satu tokoh muda Ketapang.
Bangunan itu sendiri telah diresmikan oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan,SH,M.Sos yang diwakili Sekda H.Farhan,SE,M.Si, pada hari Rabu, 15/04. Dalam penyampaiannya Sekda mengungkapkan fasilitas ini dapat digunakan untuk memfasilitasi pemantauan terhadap Orang Tanpa Gejala.
“Ini menjadi fasilitas yang kita gunakan untuk memfasilitasi OTG di Ketapang dan tentu menjadi respon cepat dari pemerintah daerah yang menjadi bagian penanganan bagi wabah covid-19 di wilayah kita", ujar pria yang sering disapa sebagai Bang Farhan ini.
Fasilitas ini tentunya juga didukung oleh tenaga kesehatan dan logistik yang disediakan oleh pemerintah daerah. Sementara bagi keluarga yang hendak membawa atau menghantar makanan dan pakaian bagi keluarganya yang menjalani isolasi dapat menitipkan di pos penjagaan saja untuk meminimalkan kontak atau interaksi sesuai protokol penanganan covid-19.
Tentu dengan adanya fasilitas ini menjadi hal yang baik untuk meng-cluster anggota masyarakat yang dianggap terpapar, apalagi saat ini pemerintah gencar-gencarnya melakukan rapid tes. Sehingga orang yang positif kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG), dibedakan penanganannya.
Selain itu tentu dukungan dari seluruh masyarakat sanagt diharapkan yakni penerapan physical distancing, penggunaan masker, tinggal di rumah saja, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menjadi bagian penting dari usaha bersama mencegah dan memutus rantai penyebaran covid-19. (Id-JWKS)
“Baik dan setuju ya, karena lokasinya kan agak jauh dari pemukiman jadi sangat baik juga menjadi tempat isolasi dan pemantauan bagi masyarakat yang tanpa gejala, maklum saja saat ini pemahaman warga sangat khaatir jika fasilitas yang digunakan di tengah kota atau dekat dengan warga”, ujar Moses salah satu tokoh muda Ketapang.
Bangunan itu sendiri telah diresmikan oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan,SH,M.Sos yang diwakili Sekda H.Farhan,SE,M.Si, pada hari Rabu, 15/04. Dalam penyampaiannya Sekda mengungkapkan fasilitas ini dapat digunakan untuk memfasilitasi pemantauan terhadap Orang Tanpa Gejala.
“Ini menjadi fasilitas yang kita gunakan untuk memfasilitasi OTG di Ketapang dan tentu menjadi respon cepat dari pemerintah daerah yang menjadi bagian penanganan bagi wabah covid-19 di wilayah kita", ujar pria yang sering disapa sebagai Bang Farhan ini.
Fasilitas ini tentunya juga didukung oleh tenaga kesehatan dan logistik yang disediakan oleh pemerintah daerah. Sementara bagi keluarga yang hendak membawa atau menghantar makanan dan pakaian bagi keluarganya yang menjalani isolasi dapat menitipkan di pos penjagaan saja untuk meminimalkan kontak atau interaksi sesuai protokol penanganan covid-19.
Tentu dengan adanya fasilitas ini menjadi hal yang baik untuk meng-cluster anggota masyarakat yang dianggap terpapar, apalagi saat ini pemerintah gencar-gencarnya melakukan rapid tes. Sehingga orang yang positif kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG), dibedakan penanganannya.
Selain itu tentu dukungan dari seluruh masyarakat sanagt diharapkan yakni penerapan physical distancing, penggunaan masker, tinggal di rumah saja, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menjadi bagian penting dari usaha bersama mencegah dan memutus rantai penyebaran covid-19. (Id-JWKS)
