Search

Tik Tok, Antara Sayang Anak dan Dilema

Ilustrasi Tik Tok
Tik Tok adalah sebuah aplikasi video music asal China yang sangat popular dan digemari di Indonesia, terutama di kalangan anak dan remaja. Aplikasi ini sendiri tentunya dapat diakses dengan mudah menggunakan smartphone.

Hampir setiap anak diberikan akses oleh orang tuanya menggunakan fasilitas hand phone atau smart phone. Menurut kebanyakan orang tua hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk cinta orang tua kepada anak-anaknya. Terkait dengan aplikasi Tik Tok ini sendiri dapat menjadi hiburan sekaligus ancaman yang sangat berbahaya bagi anak-anak.

Hal-hal yang tak layak itu seperti banyaknya konten-konten yang kurang sopan. Tentu hal ini dapat mengakibatkan perundungan atau bullying yang dihadapi oleh si anak baik yang dilakukan oleh teman-temannya maupun orang yang ia tak kenal. Akibatnya dapat ditebak adanya gangguan psikologis anak.

Selain itu keasyikan menggunakan aplikasi yang ada di smart phone secara berlebihan  tentu dapat berakibat hal-hal yang negative. Melupakan waktu belajar, berinteraksi, over percaya diri yang cenderung narsisme berlebihan tanpa melihat waktu, tempat dan situasi. Tentu ini akan berakibat si anak menjadi potensi bagi orang-orang yang memiliki niat jahat, salah satunya phedofilia.

Kembali peran orang tua sangat penting untuk dapat melakukan pengawasan dan pembatasan interaksi anak menggunakan smart phone, salah satunya penggunaan aplikasi Tik Tok. Rasa sayang orang tua yang kadang disalah artikan dengan melengkapi smart phone yang cangih-canggih tanpa ada usaha pendampingan yang bijak akan berpotensi merusak masa depan mereka.

Rasa sayang bukan berarti harus memenuhi semua kebutuhan anak terutama hal yang dampat berpotensi membuat dampak buruk bagi mereka. Orang Tua yang bijak tentu akan memberikan hal yang terbaik bagi anak-anaknya dimana hal terbaik itu bukan pada penggunaan dan akses pada kemajuan IT semata tapi bagaimana melakukan pendidikan nilai dan karakter sebagai bekal bagi mereka nantinya.

Oleh M. Lipo