Search

PMKRI ST. Matius Ketapang Adakan Pelatihan dan Pengkaderan

Foto Bersama Peserta Kegiatan
Foto : Suasana simulasi debat

Foto : Peserta antusias mengikuti sesi tanya jawab
“Pentingnya seni komunikasi dan debat dimiliki oleh para kader PMKRI sebagai alat atau sarana dalam penyampaian ide”, Seru Dito salah satu pengurus Persatuan Mahasiswa Katolik (PMKRI) St. Matius Ketapang, dalam kegiatan pembekalan bagi kader baru pada Sabtu dan Minggu 23-24 November 2019 lalu.

Hadir sebagai narasumber yakni VD. Irwin yang membawakan materi seni komunikasi dan debat. Dalam pemaparannya juga Irwin memotivasi peserta untuk kreatif dan produktif dalam membentuk personal branding yang akan menjadi nilai tambah ketika memasuki dunia kerja.

“Personal Branding itu penting juga, bagaimana orang dapat menilai dan merepresentasikan anda ketika merujuk pada suatu ketrampilan misalnya cakap dalam public speaking, menulis, seni dan lain-lain. Maka penting di dunia sosial media saat ini anda menuliskan di wall anda hal-hal yang positif bukan sesuatu yang bersifat alay, hoax dan hate speech”, ungkap pria yang juga koordinator Jurnalis Warga Kayong Solidaritas ini.

Salah satu peserta yakni Siska menyampaikan kegiatan ini bermanfaat baginya dan peserta yang lain. “Dari pemaparan narasumber bermanfaat sekali bagaimana dalam komunikasi khususnya seni berdebat kita juga dapat menyampaikan pendapat disertai data sehingga itu dapat menjadi suatu kekuatan bagi kita dalam mempertahankan argumen, selain itu pentingnya factor yang lain seperti bahasa tubuh, ekspresi, intonasi dan hal lainnya yang juga harus dikuasai seseorang ketika melaksanakan debat”, ungkap mahasiswi politehnik ini.

Florus Rapendi yang juga salah satu panitia menjelaskan kegiatan Masa Bimbingan yang dilaksanakan selama dua hari ini mengusung tema menjadi kaum milenial yang berperan langsung dan mampu beradaptasi dalam lingkungan. "Kita berharap adik-adik kita ini memiliki bekal komunikasi yang baik dan dapat diimplementasikan dalam organisasi serta hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara", ujar pria yang berasal dari Hulu Sungai ini.

Dalam sesi itu juga dilakukan simulasi debat yang melibatkan dua kelompok dengan isu yang dibahas adalah tentang perladangan bukan kejahatan. Dalam simulasi itu terlihat para peserta baik yang pro dan kontra telah memiliki kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

Pengenalan materi-materi bagi para anggota PMKRI yang baru ini sebagai bagian dari program organisasi untuk kaderisasi. Tentu hal ini menjadi salah satu bekal bagi kaum muda khususnya anggota PMKRI ini untuk nantinya bekarya di masyarakat. Pro Eclesia Et Patria.(Har-JWKS)