Search

Melihat Rumah Bambu di Dusun Silingan.

Foto : Remaja yang menggunakan fasilitas Rumah Bambu di dusun Silingan Sukaria

Foto : Rumah bambu ide dan buah pikir Suster Ana Pina dan warga
“Sudah jadi, kita bisa dorong warga untuk kreatif”, tegas Suster Ana Pina ketika kami temui saat ia ke Ketapang pertengahan Oktober 2019 ini. Sudah jadi yang biarawan asal Portugal maksud ini merujuk rumah bambu yang ia inisiasi.

Pada tahun 2018 lalu JWKS mengikuti betul bagaimana gagasan ini muncul dari suster yang berasal dari Kongregasi ACI ini. “Berawal dari mimpi ya, kita wujudkan dalam tindakan, saya senang beberapa warga asli terlibat aktif dan mereka belajar mengolah bambu”, ujarnya kembali dengan bahasa Indonesia yang masih belum sempurna.

Bukan tanpa alasan ia mendorong warga Dusun Silingan Kecamatan Kendawangan untuk menanam bambu. Tanaman ini selain karena mudah didapat dan mudah tumbuh rupanya memang cocok menjadi tanaman konservasi.

“Bambu bisa menajga ketersedian mata air tanah sekaligus juga dapat menjadi penyerap radioaktif, itu dari hasil diskusi dan belajar kami”, ungkap Nikodemus Maran yang juga Kepala Dusun Silingan.

Kami siang itu pun sempat merasakan betul rumah bambu yang dibangun dengan desain aristik yang sedang digunakan anak-anak remaja belajar bersama. Tentu bambu-bambu itu sudah mendapat perlakuan khusus sebelum dijadikan bahan/material bangunan.

“Kami dibantu yayasan Boss Yogyakarta dalam konstruksinya, ada satu anak warga Silingan yang juga kita magangkan di sana”, ungkap kembali Suster Ana Pina menceritakan. Ia berharap ke depan berbagai meubel dapat dihasilkan dari Rumah Bambu yang rencananya menjadi sarana workshop dan display bagi hasil karya warga.


“Saat ini sudah banyak pesanan, tapi kami belum dapat penuhi,..ke depan kamu mesti bantu dan kerja sama untuk dorong warga”, tantangnya ke kami sambil tertawa.

Diskusi singkat dan hangat itu sungguh berkesan dan menggelitik bagi siapapun pelaku pemberdayaan warga. Bagaimana partisipatif warga betul-betul didorong dengan mengoptimalkan apa yang mereka miliki. Suster Pina bersama teman-temannya sudah memulainya. Tiupan angin diantara gemerisik gesekan rumpun batang bamboo menciptakan harmoni indah tentang semangat kebersamaan dalam pemberdayaan warga. (Haryadi-JWKS)