Search

Madu Produksi Warga Kecamatan Kendawangan yang Dijual di Kecamatan Sungai Melayu

Foto : Salah satu ibu mengetes keaslian madu warga Dusun Silingan

Foto : dengan cara sederhana ia menuangkan madu ke kertas

Foto : "Asli!, tidak merembes ujarnya
“Asli tidak madu ini, kita tes dulu”, ungkap seorang ibu diamini oleh salah satu staf CU. Pancur Solidaritas Sungai Melayu. Si-ibu menuangkan sedikit madu ke kertas putih dan melihatnya dengan seksama. “Asli! Tidak merembes”, tegasnya sedikit membuat kami terkejut.

Madu itu sendiri ber-merk 3S yang kepanjangan dari Silingan-Sukaria-Solidaritas. Nama itu merujuk pada sebuah dusun di Kecamatan Kendawangan yakni Silingan Sukaria. Solidaritas sendiri memaknai kebersamaan untuk maju bersama membuat usaha berbasis potensi local yang ada di sekitar.

Madu itu sendiri saat ini mulai dipasarkan di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Ketapang, tepatnya di kantor-kantor pelayanan CUPS. Seli Marlina salah satu staf CUPS mengunkapkan para anggota yang menabung biasanya akan menanyakan madu yang mereka pajang.
“Anggota pun tertarik, karena saya bilang ini hasil anggota kita dari kecamatan yang lain yakni Kendawangan, hasil ternak. Alhasil mereka juga beli”, ujarnya ibu satu anak yang berasal dar Jangkang Kabupaten Sanggau ini.

“Puji Tuhan dulu kemasannya botol mineral biasa, sekarang sudah lebih branded”, ujar Rafik yang turut mendampingi warga Silingan Sukaria.

Gambaran film itu sendiri bisa ditonton di channel youtube yakni dengan juduul Madu Harapan, https://www.youtube.com/watch?v=YObM20sroO4.

Dari hasil penjualan madu tersebut warga Silingan Sukaria yang tergabung dalam kelompok madu 3 S menyampaikan sangat terbantu. “Bisa kirimin uang untuk cucu yang sekolah di kota”, ujar Kunik tersenyum.

Partisipasi warga yang terlibat dan kolaborasi stake holder terkait untuk mendukung usaha warga ini sangatlah dibutuhkan. “Kita bersyukur kita akan di bantu alat tester dan beberapa alat oleh perusahaan”, pungka Nikodemus Maran yang juga ketua kelompok.(Supras-JWKS).