Search

Bruder Herman Yosef, FIC Tokoh Inspiratif Pendorong Anak-Anak Pedalaman Ketapang untuk Bersokalah

Foto : Bruder Herman Yosef, FIC tokoh pendidik yang memotivasi anak pedalaman untuk menuntut ilmu
“Beliau tokoh penting dalam hidup saya, saya bisa seperti saat ini tak lepas dari tuntunan beliau”, ujar Ridwan salah satu tokoh muda Pesaguan yang saat ini menjabat sebagi Manager Koperasi Kredit.

Tokoh tersebut bernama Herman Yosef seorang rohaniawan dari Kongregasi Bruder FIC. Sejak puluhan tahun silam tepatnya di tahun 1971, ia telah bertugas di pedalaman Kabupaten Ketapang, Profinsi Kalimantan Barat.

Sebagai seorang pendidik ia melakukan terobosan-terobosan dan motivasi bagi anak-anak untuk menuntut ilmu tidak hanya sampai SMA tapi hingga ke perguruan tinggi. Caranya menasehati dengan Kharisma yang ia miliki meninggalkan kesan mendalam pada anak didiknya.

“Ketika kita mengalami kebuntuan, ia selalu dapat memberikan solusi terbaik buat kita, itu betul-betul membekas dalam perjalanan hidup saya”, ujar Aliman salah satu guru di SMP Swasta yang juga mantan murid dari Bruder Herman.

“Telah sebelas tahun lebih saya meninggalkan Ketapang, tapi kenangan akan kota ini, anak-anak didik dan para orang tua tak pernah lepas dari ingatan saya”, ujar pria berusia 77 tahun ini. Ia mengenang dulu kegiatan turnei ke kampung-kampung ia hanya berjalan kaki dengan medan yang berat. “Semangat untuk menyuruh anak-anak di kampung agar mau dan terus sekolah itu motivasi yang mematahkan segala halangan”, ungkapnya tergelak.

Seperti siang itu di penghujung bulan Oktober 2019, Pria yang saat ini bertugas di Ambarawa ini mengulangi napak tilas di tempat ia melayani dulu. “Saya ke Tumbang Titi dan Tanjung pake motor, jalannya sudah lebih baik dari dulu”, ungkapnya kembali.

Kepulangannya ke Ketapang kali ini untuk menghadiri pernikahan salah satu anak dari muridnya yang memang sengaja mendatangkan Bruder Herman. “Wah kehormatan ya meneladani seorang guru yang sudah kami anggap sebagai bapak”, ujar Nelli seorang pemilik grosir pakaian di Ketapang.

Dalam diskusi kami siang itu beberapa hal yang ia ungkapkan bagaimana kita memberikan pelayanan yang tulus, terus memberi semangat bagi orang lain, tegas tanpa menghakimi tapi membuat orang yang terpuruk untuk bangkit kembali. “Kita ketika orang lain terpuruk, kita tak perlu menambah beban lagi, mungkin ia salah, tapi bagaimana ia dapat bangkit dan berjalan kembali secara positif”, ungkapnya mendalam.

Bruder Herman Yosef bagi dunia pemberdayaan sangat dikenal baik. Ia rela berjalan ke kampung-kampung untuk membuat orang tua memiliki kebiasaan menabung agar mampu menyekolahkan anak-anaknya. “Meninggalkan pendidikan yang layak bagi anak adalah warisan yang penting bagi mereka”, ujarnya lirih menutup diskusi kami.

Senyumnya tetap ramah di usia yang tak muda lagi, namun semangatnya masih terlihat jelas dari langkah-langkahnya yang begitu optimis. Tetap sehat dan memotivasi Bruder,…(JWKS)