“Katanya belum berijin tapi kog beroperasi, kalau dilihatkan dermaga ini terlalu dekat jembatan”, keluh Hamdan salah satu warga Sungai Awan, Selasa 6/08/2019.
Dermaga itu memang terlihat dekat dengan jembatan Pawan II yang terletak di Kecamatan Muara Pawan. Dermaga tersebut juga ditengarai milik salah satu pengusaha besar di Ketapang.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Ketapang, Joko Prastowo yang dirilis oleh Tribun Pontianak pada bulan Juni lalu, pihaknya akan mengecek ijin dari dermaga itu.
“Jadi nanti kita akan cek dahulu dermaga itu perusahaanya apa dan aktivitas bongkar muat barangnya apa, intinya kalau dermaga itu ada aktivitas tentu harus ada izinnya. Kalau memang izinnya tidak ada maka dermaga itu harus ditutup. Sedangkan jika ada izin dan memenuhi syarat atau standar aturan berarti boleh beraktifitas,” ujarnya.
Namun saat JWKS memantau pada Selasa, 06/08/2019 terlihat aktivitas bongkar muat yang melibatkan beberapa kapal dengan peralatan crane juga. Ada 4 kapal besar yang sedang bersandar dan terlihat beberapa mobil truk mengangkut semen yang diturukan dari kapal. Sementara disisi kapal yang mengangkut semen terlihat kapal yang mengangkut kayu cerucuk.
“Kita harap ditertibkanlah, kalau memang belum berijin, toh tak berkontribusi juga bagi daerah dan tentu harus ditinjau karena dekat dengan jembatan”, pungkas Hamdan kembali.
Tentu butuh keseriusan dan ketegasan menerapkan aturan yang ada, apalagi bila menyangkut penggunaan akses yang bersinggungan dengan milik publik, salah satunya aliran sungai. (JWKS)
 |
| Foto : Aktivitas bongkar muat di dermaga yang dikeluhkan warga |
 |
| Foto : Dermaga di dekat jembatan Pawan II |
