Search

Pasar Rangga Sentap yang Kian Sepi

Foto : Sepinya suasana pasar Rangga Sentap (Kamis 25/07 Pukul 09.30)

Foto : Sepinya jalan menuju pasar Rangga Sentap
Foto : Suasana Parkiran Pasar Rangga Sentap (Kamis 26/07 Pkl 09.30)

“Beli bang, Tenggiri pancingan ni jual murah jak, daripada sepi”, tawar Madi salah satu pedagang ikan di Pasar Rangga Sentap, Kamis, 18/07. Pernyataan itu juga menggambarkan keluhan para pedagang akan sepinya pasar padahal saat itu waktu menunjukkan pukul 09:30 pagi.

Pasar Rangga Sentap merupakan pasar utama di Kabupaten Ketapang yang terletak di jalan Imam Bonjol Ketapang. Meski sebagai pasar utama namun keberadaannya jauh dari kata ramai sehingga hal ini dikeluhkan oleh para pedagang pasar.

“Jauh bah pasarnya, saye lebih milih pasar Haji Sani lebih dekat”, ungkap Anita salah satu warga yang mengeluhkan jauhnya letak pasar Rangga Sentap.

Hal itu pun pernah dikeluhkan jug oleh Junaidi salah satu anggota DPRD Ketapang saat menyetujui renovasi pasar tahun 2018 lalu. Menurut Legislator Golkar ini, saat ini para pedagang mulai sepi lantaran sepinya pembeli, apalagi jarak Pasar yang dinilai masyarakat cukup jauh, sehingga perlu adanya renovasi sarana dan prasarana serta tata kelola yang baik sehingga pedagang dapat betah dan masyarakat lebih nyaman berbelanja.

Memang saat ini banyak dari warga Ketapang berbelanja di pasar Bujang H. Hamdi atau warga sering menyebutnya pasar Haji Sani. Pasar ini sendiri oleh Pemda Ketapang disebut sebagai pasar illegal karena tidak pernah ada ijin peruntukannya sebagai pasar. Pasar ini sendiri merupakan tanah pribadi warga yang difungsikan sebagai pasar yang terletak di kawasan KH. Mansyur.

Jauhnya lokasi pasar menjadi faktor utama yang menjadi penyebab banyak warga enggan berbelanja ke Pasar Rangga Sentap. Selain itu juga keberdaan pasar illegal yang keberadaannya di tengah kota menjadi salah satu penyebab. Para pedagang pun berharap pemerintah dapat membuat terobosan untuk membuat kawasan pasar Rangga Sentap menjadi ramai kembali.

“Harapan kita pemerintah harus membuat terobosan-lah, pasar ini dibuat dengan dana yang besar, kami pedagang juga membayar pajak buat daerah, namun pembeli yang berbelanja tidak ada, hal ini tentu sangat memberatkan bagi kami”, pungkas Madi kembali.

Pemerintah saat ini telah berupaya menindak-lanjuti harapan dari pedagang pasar Rangga Sentap. Salah satunya adalah rapat untuk merespon usulan pedagang yang dilakukan pada Minggu (21/07/2019) pagi di kediaman Plt. Asisten II Sekda Ketapang, Edi Djunaidi, S.Sos dan dihadiri oleh Sekda Ketapang, H.M. Farhan, SE. M.Si,  Kadis Perindagkop, Perwakilan Dishub, Kabag Ekbang, Kabag Hukum, serta para Pedagang Pasar Rangge Sentap dan undangan lainnya.

Dari masukan pendapat dengan para Pedangang Pasar Rangge Sentap, Sekda Ketapang, H.M. Farhan, SE M.Si mengatakan, bahwa pihaknya akan berupaya untuk melakukan penutupan Pasar Haji Bujang Hamdi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Haji Sani.

Namun Sekda minta, agar Pemkab Ketapang diberi waktu untuk membahasnya dengan Bupati terlebih dahulu yang nantinya akan melibatkan para pedagang di Pasar Haji Bujang Hamdi.
“Kami meminta waktu setelah Lebaran Haji-lah kita mesti koordinasi juga”, pungkas Sekda. Solusi terbaik tentu diharapkan oleh masyarakat Ketapang untuk menuntaskan masalah salah satu sektor layanan publik ini. (JWKS)