Search

Kisah Supriyadi Penjual Krupuk Cilik

Foto : Supriyadi Si Penjual Krupuk Cilik
Supriadi begutulah namanya, umurnya baru 12 tahun. Namun di balik umurnya yang belia terselip semangat gigih dan bekerja keras. Betapa tidak sejak kelas 3 SD hingga saat ini kelas 6, dia telah membantu orang tuanya dengan berjualan krupuk.

“Saya jualan dari jam tiga sore hingga Sembilan malam, lokasinya di depan kantor Kehutanan dulu”, ungkapnya lirih. Banyak warga yang melintasi jalan tersebut singgah untuk membeli krupuk yang Supriadi jual.

“Saye siring beli dan tawarkan gak di media sosial mempromosikan die jualan, saya salut dengan semangat anak ini”, ungkap Pitriyadi salah satu warga yang sering membeli krupuk dari anak yang berdomisili di jalan Karya Tani ini.

Supriyadi sendiri mengaku ia melakukan hal ini untuk membantu oran tuannya. Ia menceritakan ayahnya berprofesi sebagai tukang bangunan sementara ibunya menjadi tukang bersih-bersih di sebuah puskesmas. “Saye pengen bantu orang tue”, ujarnya singkat dengan logat Melayu yang kental.

Tempat ia jualan malam itu memang agak gelap, sehingga dari jauh orang tak begitu awas untuk melihatnya berjualan. Krupuk yang ia jual adalah olahan dari ibundanya yang hasil penjualannya untuk kebutuhan sehari-hari slaah satunya juga untuk biaya sekolah ia dan kakaknya.

“Biase  saye jualan di Taman Kota sama jalan MT. Haryono”, ujarnya.
Banyak pesan moral yang didapat dari kisah Supriyadi ini. Di saat anak-anak seusianya asyik bermain game online, Supriyadi cilik harus berjuang dalam dinginnya malam agar kebutuhan sehari-hari dari keluarganya tercukupi.

“Saye bangge bise bantu orang tua saya”, pungkasnya haru. (Idoliana-JWKS)