Foto : salah satu ruas jalan di Klukup Belantak arah ke Kelampai (29/06/2019) |
Bila warga pengguna jalan ditanya jalan mana yang rusak bila kita dari Ketapang menuju jembatan Kelampai, maka salah satu jalan yang akan disebut oleh para pengguna jalan adalah jalan Klukup Belantak. Tentu hal itu tak dapat disalahkan karena memang sejak puluhan tahun beberapa titik di daerah Klukup Belantak selalu rusak.
Bila musim hujan tiba maka dipastikan jalan akan tergenang oleh air yang lumayan tinggi. Maka tak salah muncul jembatan-jembatan darurat yang sering disebut sebagai meting untuk membantu para pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut. Tentu tidak gratis, untuk pengguna jalan dengan kendaraan bermotor harus membayar antara Rp. 1.000,- hingga Rp. 2.000,- untuk sekali lewat. Sementara untuk mobil dikisaran Rp. 5.000 ke atas tergantung juga pada jenis kendaraan dan banyaknya muatan.
Berkali-kali pemerintah menertibkan keberadaan meting ini karena dianggap sebagai pungli. Namun para pengguna jalan banyak juga berpendapat adanya meting cukup membantu apalagi untuk jalan-jalan yang rusaknya parah. “Saya kira masih wajarlah, daripada kami tak bisa lewat”, ungkap Kangan di sela perjalanannya menuju Air Upas.
Infrastruktur yang baik tentu sangat diinginkan oleh masyarakat tak terkecuali masyarakat pedalaman yang tinggal di perhuluan. Bagi mereka jalan seperti urat nadi kehidupan. Bila jalan rusak tentu berpengaruh pada mobilitas dan geliat ekonomi masyarakat.
Pemerintah atau pihak terkait diharapkan dapat segera merealisasikan program-programnya salah satunya perbaikan-perbaikan jalan di daerah perhuluan seperti salah satunya di daerah Klukup Belantak ini. (Hari-JWKS)