Search

Tentebus Bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Pesaguan Menyambut Panen Padi

semarak masyarakat Jelayan menyaksikan perlombaanpermainan rakyat

Tengkuyung Berambeh salah satu permainan rakyat

Rumah adat Jelayan tempat pelaksanaan kegiatan Tentebus

Trophy piala yang menjadi hadiah

Panen padi bagi masyarakat Dayak adalah sesuatu yang harus disyukuri, tak terkecuali dengan masyarakat adat Dayak Pesaguan. Bila masyarakat Dayak di Kabupaten Sanggau, Landak, Sekadau, Kapuas Hulu mengenal pesta panen padi sebagai gawai maka bagi masyarakat Dayak Pesaguan mengenalnya sebagai Tentebus.
 
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Dayak di Desa Jelayan Kecamatan Tumbang Titi pada Kamis, 30 Mei 2019 lalu. Berpusat di kawasan rumah adat Jelayan dilaksanakan berbagai perlombaan permainan tradisional seperti lomba menampi beras, tengkuyung berambeh dan beberapa permainan tradisional lainnya.

“Tentebus adalah cara kita bersyukur pada sang pemberi hidup atas berkat berupa hasil bumi khususnya panen padi yang diperoleh masyrakat”, ungkap Sukirman Lodom yang juga tokoh masyarakat Jelayan.

Menariknya memang acara Tentebus kali ini dikemas bersama lomba permainan-permainan tradisional sehingga lebih meriah. “Suka, bisa ikut Tentebus sambil melestarikan budaya tradisional”, ujar Maria salah satu peserta lomba menampi beras.

Mudah-mudahan ke depan acara ini dikemas lebih menarik lagi dan dipadukan dengan potensi wisata alam yang ada di Jelayan sehingga dapat menyedot wisatawan untuk berkunjung ke sana. “Kita akan coba maksimalkan potensi alam dan potensi budaya sehingga dapat menggenjot wisata dan pada akhirnya dapat memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan kampung kita”, pungkas Sukirman Lodom yang juga anggota DPRD Kabupaten Ketapang. (Moses-JWKS)


0 Komentar