Salah satu peserta pelatihan, Bayu memberikan cinderamata kepada Trainer |
Foto bersama setelah pelatihan |
Heriyanto yang juga Pimred Pontianak Post memberikan materi tentang JW |
“Dua hal yang penting perlu diperhatikan dalam menulis berita yakni apakah hal itu penting dan menarik”, Ujar Heriyanto yang juga Pimred Pontianak Post disela-sela pemaparannya saat menjadi pembicara dalam pelatihan Jurnalisme Warga. Bertempat di gedung CUPS, Minggu, 12 Mei 2019 komunitas Jurnalis Warga Kayong Solidaritas (JWKS) menyelenggarakan pelatihan Jurnalisme Warga yang diikuti oleh 30 peserta.
Para peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari berbagai macam latar belakang profesi yakni PNS, staf CUPS, seniman, penggiat lingkungan, wirausaha dan pelajar. Mereka terlihat antusias mengikuti tiap sesi termasuk ketika praktek membuat tulisan berita dengan metode piramida terbalik. Angle-angle yang dihadirkan dalam bentuk contoh tulisan itu pun cukup menarik misalnya ada yang menulis dengan judul “Berbekal Sepatu Robek” yang ingin menceritakan perjuangan salah satu siswa SMK Negri yang memiliki latar belakang orang tak berpunya namun karena kerja kerasnya terpilih menjadi salah satu Paskibraka di tingkat provinsi mewakili Kabupaten Ketapang.
Salah satu peserta yakni Bayu mengungkapkan banyak manfaat yang ia dapat saat mengikuti pelatihan ini. “Saya semakin memahami apa itu kerja jurnalistik dimana kami warga biasa pun dapat menjadi pewarta bagi informasi-informasi yang dapat membuat dampak positif bagi masyarakat salah satunya pelayanan publik yang inklusif”, ujar Pria yang juga aktif mengkampanyekan partisipasi masyarakat dalam pemilu bagi kaum difabel ini.
Kegiatan pelatihan ini sendiri di-support oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) sebuah organisasi nir laba yang concern pada pengembangan program jurnalis warga sejak tahun 2013 di beberapa provinsi di Indonesia. Tahun 2019 ini ada 8 orang Koordinator Jurnalis Warga (KJW) dari beberapa wilayah di Indonesia yang terlibat dalam program ini diantaranya Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, NTB, NTT dan Papua.
VD. Irwin yang juga koordinator dalam kegiatan ini mengungkapkan maksud dari pelaksanaan kegiatan ini. “Komunitas ini menjadi sarana diskusi dan belajar bersama untuk kita dapat menyuarakan informasi dan juga hal-hal yang dapat mengedukasi masyarakat”, ujarnya sambil merujuk pada 4 fungsi media yakni : sosial kontrol, memberi informasi, meng-edukasi dan untuk menghibur.
Heriyanto menekankan pada peserta agar terus berlatih menulis sehingga dapat semakin terampil dalam membuat pemberitaan yang berkualitas. “Teman-teman harus berani mencoba dan terus belajar menulis sehingga mampu menghadirkan tulisan-tulisan berkualitas”, ucap pria yang dulu pernah menjadi wartawan radio ini.
Menjadi Jurnalis Warga tentu sebuah pengalaman menarik bagi para peserta pelatihan ini, dimana mereka diajak untuk berpartisipasi membawa perubahan positif di tengah masyarakat salah satunya lewat penulisan berita. Mereka pun berkomitmen untuk membuat beberapa produk jurnalistik seperti berita dan juga video informasi tentang layanan publik.
“Kita berharap ada manfaat positif bagi masyarakat dengan produk yang kami buat misalnya video tentang cara membuat paspor, Kartu Identitas Anak dan layanan publik lainnya”, pungkas Mikael Lipo salah satu anggota JWKS. Semoga dengan pelatihan ini para jurnalis warga yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Warga Kayong Solidaritas ini dapat semakin bermanfaat bagi masyarakat luas, semoga. (Yohanes Suprastha-Anggota JWKS).
0 Komentar