Search

DBD Mewabah di Ketapang, Warga Butuhkan Fogging


Dari dua Rumah Sakit di Kabupaten Ketapang yakni RSUD Agoesdjam dan RS Fatima pada awal Desember ini dipenuhi dengan banyaknya pasien Demam Berdarah. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ketapang terus mengalami peningkatan, bahkan pertanggal 23 November 2018 yang lalu tercatat 580 kasus DBD yang tersebar di 17 Kecamatan dengan dua korban meninggal dunia. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2017, per tanggal 23 November 2017 hanya 356 kasus.

Tentu ini sangat mengkhawatirkan apalagi penyebarannya terlihat agak merata. Bahkan di kota Ketapang sendiri seperti Kecamatan Delta Pawan kasus DBD ini terus meningkat hingga mencapai  276 kasus.

Pasien DBD yang dirawat di RS juga terlihat membludak, bahkan dirawat hingga di lorong/selasar karena penuhnya kamar. Kebutuhan akan transfusi darah juga terlihat meningkat dimana pelayanan donor terlihat sangat padat untuk membantu pasien-pasien yang membutuhkan transfusi darah.

Warga sangat membutuhkan tindak lanjut pihak terkait khususnya untuk dilakukan fogging di lingkungan sekitar pemukiman warga. “Kami sudah mengusulkan, tinggal nunggu tindak lanjutnyalah, tapi tidak tau kapan akan dilakukan fogging”, ungkap Kartini salah satu ibu yang anaknya terkena DBD. Senada dengan Kartini, seorang ibu bernama Santi pun mengajukan hal yang sama. “Kita berharap segeralah dilakukan fogging jangan sampai timbul korban”, harapnya cemas.

Dari Berita yang dirilis Tribun Pontianak, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami membenarkan kalau saat ini sedang terjadi peningkatan jumlah kasus penderita DBD di Kabupaten Ketapang. Peningkatan ini terjadi seiring dengan kondisi musim penghujan yang terjadi di Ketapang.
"Peningkatan karena didukung musim hujan terlebih ini juga memasuki sirklus 4 tahunan yang memang pada sirklus DBD mengalami peningkatan," akunya, Jum'at (30/11/2018).

Melihat kondisi ini kita berharap langkah dan penanganan serius dari pihak terkait untuk mencegah semakin meluasnya wabah DBD ini. Warga pun harus aktif berpartisipasi membersihkan lingkungannya, khususnya tempat-tempat dimana nyamuk dapat bertelur. (JWKS)


0 Komentar