Search

Sinergi Berjibaku Atasi Kebakaran Lahan

Foto : Usaha Pemadaman Kebakaran di KM 3 Siduk (dok JWKS)

JWKS -
Gemerasak bunyi ranting berbaur dengan lalang oleh jilatan api yang membentuk lidah api yang menari-nari mengikuti arah angina yang saat itu bertiup agak kencangnya. Langkah Subandi dan beberapa warga pun dengan sigapnya mendekati sumber api yang menyala semakin besar. Mereka mencoba memadamkan api yang membakar lahan sawit salah satu warga dengan alat seadanya. Salah satu warga pun bergegas men-stater motor melaju ke arah Sukadana. Tempat yang ia tuju adalah pos tempat petugas Taman Nasional Gunung Palung berjaga-jaga.


“Ada lahan kebakaran di Pal 3 Siduk, lahan sawit”, ujarnya agak tergopoh. Ranto Sihotang dari Taman Nasional Gunung Palung pun dengan sigap bersama petugas lainnya menyiapkan peralatan dan personil untuk menuju ke lokasi yang terletak di Desa Riam Berasap, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. “Kita selalu siap dan waspada apalagi seperti saat ini musim panas dan rawan terjadi kebakaran lahan”, ujar Ranto bergegas.

Setiba di lokasi mereka pun menurunkan selang panjang dan mesin pompa air. Setengah berlari menuju sumber api dengan membawa selang panjang yang terlihat seperti ular. Beberapa orang memegang ujung selang, dan yang lain menghidupkan mesin. Tanpa berkata namun seperti sudah paham dengan porsi masing-masing mereka ambil peranan. 

Sementara itu mentari bersinar begitu terik dan angin bertiup kencang menjadi tantangan tersendiri buat mereka untuk berjibaku dengan si jago merah. “Dimana sumber air terdekat?” ujar salah satu petugas dan dijawab oleh salah satu warga dengan mengarahkan tempat dimana dapat mengambil air untuk memadamkan api yang masih berkobar.


Kurang lebih dua bulan ini memang wilayah Kalimantan Barat mengalami musim panas atau kemarau. Krisis air, bahaya kebakaran dan kabut asap menjadi agenda rutin yang harus dihadapi saat musim ini tiba. Berbagai bentuk sosialisasi dan pemahaman sudah dilakukan untuk meminimalkan ancaman bahaya kebakaran lahan pada seluruh masyarakat dan pihak-pihak terkait termasuk pada perkebunan-perkebunan kelapa sawit. Namun tiap tahun selalu ada saja kebakaran lahan baik itu di wilayah kebun yang dikelola masyarakat maupun di wilayah perkebunan yang dikelola perusahaan.

Subandi salah satu warga pun mengungkapkan tak mengetahui pasti penyebab kebakaran yang saat ini ditangani oleh Taman Nasional Gunung Palung bersama warga. “Memang lalang di lahan itu kering semua, matahari pun panas terik, ndak tau dari sebelah selatan tiba-tiba ada api”, ungkapnya sambil menunjuk ke arah selatan dari lahan tersebut. Lahan itu sendiri sangat dekat dengan kawasan Taman Nasional Gunung Palung yang menjadi habitat dari orang utan dan flora fauna lainnya.


“Kita harus mencegah kebakaran lahan ini meluas, apalagi bila sampai ke hutan Gunung Palung wah itu sangat berbahaya bagi kehidupan para satwa dan tentunya juga merugikan kita semua”, kembali Ranto Sihotang menjelaskan.

Jam menunjuk pukul 15:00 WIB api pun dapat dipadamkan dengan kerja sama masyarakat dan petugas Taman Nasional Gunung Palung. Terlihat wajah letih mereka ketika beristirahat dengan keringat yang membasahi baju mereka, namun terlihat senyum bahagia mereka yang sesekali saling bersenda gurau dengan masyarakat. Hari ini mereka bersyukur api dapat diatasi dengan baik. Namun dari tatapan mereka yang terlihat menerawang seakan ingin mengungkapkan tugas mereka belum selesai, besok entah lahan mana lagi yang harus dipadamkan.


Tentu kesadaran untuk mencegah kebakaran lahan harus menjadi tanggung jawab kita semua. Kita harus meminimalkan potensi kebakaran lahan dengan aktivitas yang beresiko menyebabkan kebakaran lahan. Kita sebagai masyarakat juga harus terlibat aktif bahu-membahu ketika memang terjadi kebakaran lahan karena hal ini adalah bentuk kepedulian kita.

Matahari yang memerah dipeluk awan senja disertai sisa asap dan aroma lahan yang terbakar mengiringi mereka semua kembali ke tempat mereka masing-masing. Ada yang pulang ke rumah dan ada juga yang kembali ke Kantor, tempat dimana mereka harus siaga bilamana ada kebakaran lahan yang terjadi lagi. (FD-JWKS)



0 Komentar