 |
| Foto : Kebakaran Hutan di Jalan Tanjung Pura Sabtu Malam 11/08/2018 (Dok : Hari JWKS) |
Diinfokan oleh BMKG yang bekerja sama dengan Lembaga Atariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) yang memantau titik api di Kalimantan Barat lewat satelit pada hari Minggu, 12 Agustus 2018 titik api keseluruhan di Kalbar mencapai 279 titik. Sementara hari Senin 13 Agustus 2018 pukul 07:00 WIB titik api mencapai 450 titik. Berarti terjadi penambahan titik api sebanyak 171 titik atau menambah 61,29%.
Tentu hal ini mengkhawatirkan, apalagi cuaca akhir-akhir ini sangat terik yang sangat rentan terhadap ancaman bahaya kebakaran lahan. Kabupaten Kapuas Hulu sendiri daerah yang memiliki titik api tertinggi dengan 111 titik menambah 37 titik.
Sementara itu Kabupaten Ketapang sendiri juga mengalami pertambahan titik api dari satu hari sebelumnya. Bila Minggu 12/08 2018 kemarin ada 31 titik pada hari Senin 13/08/2018 bertambah menjadi 57 titik atau bertambah 26 titik.
Hal ini tentu disikapi oleh semua pihak untuk dapat mencegah ancaman bahaya kebakaran mulai dengan tidak membakar lahan secara sporadic, membuang punting rokok sembarangan atau pun aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Sejauh ini Petugas Pemadam dan pihak terkait telah berusaha memadamkan api yang tersebar di beberapa kecamatan. Namun keterbatasan alat, SDM dan letak geografis serta sebaran titik api yang menyebar ke kecamatan-kecamatan menjadi tantangan dalam usaha memadamkan kebakaran ini sendiri.
Maka peran kita bersama dan kepedulian kita sangat diharapkan dalam berpartisipasi mencegah serta turut memadamkan api yang membakar di lahan-lahan sekitar kita. Bila hal ini tidak disikapi maka berbagai efek negative terutama kesehatan akan menjadi bahaya berikutnya setelah bahaya kebakaran itu sendiri. Ayo cegah kebakaran hutan dan lahan agar bahaya kabut asap tak terulang lagi. (FD-JWKS)
Tentu hal ini mengkhawatirkan, apalagi cuaca akhir-akhir ini sangat terik yang sangat rentan terhadap ancaman bahaya kebakaran lahan. Kabupaten Kapuas Hulu sendiri daerah yang memiliki titik api tertinggi dengan 111 titik menambah 37 titik.
Sementara itu Kabupaten Ketapang sendiri juga mengalami pertambahan titik api dari satu hari sebelumnya. Bila Minggu 12/08 2018 kemarin ada 31 titik pada hari Senin 13/08/2018 bertambah menjadi 57 titik atau bertambah 26 titik.
Hal ini tentu disikapi oleh semua pihak untuk dapat mencegah ancaman bahaya kebakaran mulai dengan tidak membakar lahan secara sporadic, membuang punting rokok sembarangan atau pun aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
Sejauh ini Petugas Pemadam dan pihak terkait telah berusaha memadamkan api yang tersebar di beberapa kecamatan. Namun keterbatasan alat, SDM dan letak geografis serta sebaran titik api yang menyebar ke kecamatan-kecamatan menjadi tantangan dalam usaha memadamkan kebakaran ini sendiri.
Maka peran kita bersama dan kepedulian kita sangat diharapkan dalam berpartisipasi mencegah serta turut memadamkan api yang membakar di lahan-lahan sekitar kita. Bila hal ini tidak disikapi maka berbagai efek negative terutama kesehatan akan menjadi bahaya berikutnya setelah bahaya kebakaran itu sendiri. Ayo cegah kebakaran hutan dan lahan agar bahaya kabut asap tak terulang lagi. (FD-JWKS)
0 Komentar