Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati
antar kelompok ataupun antar individu. Sikap ini menghindari terjadinya
diskriminasi dalam hidup bermasyarakat. Pada era milenial ini toleransi sangat
dibutuhkan. Kita terkadang berpikir bahwa toleransi biasanya hanya soal
menghormati suku dan agama seseorang.
Namun pada kenyataannya, toleransi seharusnya
menghargai suatu individu dimana didalamnya terdapat karakter, kekurangan dan
kelebihan seseorang. Dengan kita menghargai setiap pribadi secara utuh maka
kita akan bisa menghargai kelompok, suku, agama, adat istiadat serta kebudayaan
dari suatu masyarakat tertentu.
Menurut saya toleransi di zaman sekarang ini
sangat menginspirasi, terutama karena kebiasaan kita yang terkadang hanya
mengenal seseorang dari dunia maya bukan dunia nyata membuat kita tidak
mengenal personality seseorang dan
mudah terprovokasi oleh orang lain sehingga untuk menghargai seseorang pun kita
masih pandang bulu karena kita masih menilai seseorang atas suku dan agama
serta membandingkannya dengan diri kita.
Orang yang melakukan toleransi bagi saya adalah
pahlawan masa kini karena kita sendiri tahu bahwa pahlawan kita pada jaman dulu
berperang melawan penjajah secara bersama-sama tanpa memandang suku, agama dan
latar belakang. Bahkan kita pun sepakat Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan
Negara kita. Maka kita sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan diperlukan
semangat toleransi yang tinggi.
Memang jaman kita saat ini sangatlah berbeda
dengan jaman dimana para founding fathers
kita berjuang. Tentu tantangan untuk
menjalankan toleransinya pun juga berbeda.
Beberapa hal yang menghambat kita bertoleransi dengan sesama antara lain
:
Rasa Gengsi :
Rasa gengsi muncul karena kita merasa lebih
baik dari orang lain. Terkadang orang lain mau bergaul karena faktor kesamaan
latar belakang suku dan agama. Hal ini tentu mesti berubah. Kita mesti hidup
bergaul dan membaur dalam bermasyarakat tanpa memandang pangkat, status social
dan latar belakang orang tersebut.
Rasa Minder :
Rasa minder muncul karena kita selalu merasa tidak bisa sehingga kita
merasa rendah dihadapan orang lain. Walau kita memiliki rasa toleransi kita
jadi enggan mengaktualisasikan ke dalam tindakan nyata.
Kurangnya Pedoman pada Pancasila:
Hal yang membuat miris adalah ketika acuh tak
acuh terhadap hokum. Hal ini terlihat ketika berkendara di jalan raya sangat
terlihat lemahnya toleransi dalam berkendara dengan mematuhi hokum yang
berlaku. Terkadang kita pun melihat orang mengungkapkan kekesalannya terhadap
situasi tersebut di media social dengan bahasa yang tak pantas pula. Hal
tersebut menunjukkan memudarnya semangat tolerasnsi yang tercermin dari dasar
Negara kita Pancasila.
Perkembangan teknologi dan gaya hidup.
Berkembangnya teknologi juga diiringi dengan
semakin menipisnya nilai toleransi. Dimana orang banyak menghabiskan waktunya
di dalam rumah untuk bermain smart phone,
gadged, game online di PC ataupun laptop
mereka ditambah gaya hidup hedinis yang
hanya mencari kesenangan semata.
Dari hal diatas perlu langkah-langkah untuk
mengatasinya diantaranya :
1. Kita
mesti mendekatkan diri dengat Tuhan dengan menjalankan ajaran agama kita
masing-masing yang mengajarkan tentang kebaikan-kebaikan.
2.
Meneladani
Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
3. Kesadaran
untuk tidak membeda-bedakan seseorang karena latar belakangnya karena sejatinya
manusia diciptakan baik adanya.
Kita pun mesti menghargai sesama agar kit pun
dihargai dna kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi damai. Karena lita
dikandung dari Rahim yang sama sama di bumi pertiwi yang sama maka kita adalah
saudara. Pada tanah yang sama kita berdiri, pada air yang sama kita berjanji,
dan pada udara yang sama kita mengabdi.
Maka dari itu kita harus bertoleransi dengan
sesama karena kita satu spesies yang sama yakni manusia. Kita generasi muda
harus menjadi pahlawan inspiratory dengan bertoleransi.
0 Komentar