Search

Toleransi Menginspirasi (oleh : Sesilia Elia, Kelas X RPL SMK St. Petrus Ketapang)

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati antar kelompok ataupun antar individu. Sikap ini menghindari terjadinya diskriminasi dalam hidup bermasyarakat. Pada era milenial ini toleransi sangat dibutuhkan. Kita terkadang berpikir bahwa toleransi biasanya hanya soal menghormati suku dan agama seseorang. 

Namun pada kenyataannya, toleransi seharusnya menghargai suatu individu dimana didalamnya terdapat karakter, kekurangan dan kelebihan seseorang. Dengan kita menghargai setiap pribadi secara utuh maka kita akan bisa menghargai kelompok, suku, agama, adat istiadat serta kebudayaan dari suatu masyarakat tertentu.

Menurut saya toleransi di zaman sekarang ini sangat menginspirasi, terutama karena kebiasaan kita yang terkadang hanya mengenal seseorang dari dunia maya bukan dunia nyata membuat kita tidak mengenal personality seseorang dan mudah terprovokasi oleh orang lain sehingga untuk menghargai seseorang pun kita masih pandang bulu karena kita masih menilai seseorang atas suku dan agama serta membandingkannya dengan diri kita.

Orang yang melakukan toleransi bagi saya adalah pahlawan masa kini karena kita sendiri tahu bahwa pahlawan kita pada jaman dulu berperang melawan penjajah secara bersama-sama tanpa memandang suku, agama dan latar belakang. Bahkan kita pun sepakat Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan Negara kita. Maka kita sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan diperlukan semangat toleransi yang tinggi.

Memang jaman kita saat ini sangatlah berbeda dengan jaman dimana para founding fathers kita berjuang.  Tentu tantangan untuk menjalankan toleransinya pun juga berbeda.  Beberapa hal yang menghambat kita bertoleransi dengan sesama antara lain : 

Rasa Gengsi :
Rasa gengsi muncul karena kita merasa lebih baik dari orang lain. Terkadang orang lain mau bergaul karena faktor kesamaan latar belakang suku dan agama. Hal ini tentu mesti berubah. Kita mesti hidup bergaul dan membaur dalam bermasyarakat tanpa memandang pangkat, status social dan latar belakang orang tersebut.

Rasa Minder :
Rasa minder muncul karena  kita selalu merasa tidak bisa sehingga kita merasa rendah dihadapan orang lain. Walau kita memiliki rasa toleransi kita jadi enggan mengaktualisasikan ke dalam tindakan nyata.

Kurangnya Pedoman pada Pancasila:
Hal yang membuat miris adalah ketika acuh tak acuh terhadap hokum. Hal ini terlihat ketika berkendara di jalan raya sangat terlihat lemahnya toleransi dalam berkendara dengan mematuhi hokum yang berlaku. Terkadang kita pun melihat orang mengungkapkan kekesalannya terhadap situasi tersebut di media social dengan bahasa yang tak pantas pula. Hal tersebut menunjukkan memudarnya semangat tolerasnsi yang tercermin dari dasar Negara kita Pancasila.

Perkembangan teknologi dan gaya hidup.
Berkembangnya teknologi juga diiringi dengan semakin menipisnya nilai toleransi. Dimana orang banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah untuk bermain smart phone, gadged, game online di PC ataupun laptop mereka ditambah gaya hidup hedinis yang hanya mencari kesenangan semata.

Dari hal diatas perlu langkah-langkah untuk mengatasinya diantaranya :
1.    Kita mesti mendekatkan diri dengat Tuhan dengan menjalankan ajaran agama kita masing-masing yang mengajarkan tentang kebaikan-kebaikan.
2.       Meneladani Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
3.    Kesadaran untuk tidak membeda-bedakan seseorang karena latar belakangnya karena sejatinya manusia diciptakan baik adanya.

Kita pun mesti menghargai sesama agar kit pun dihargai dna kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi damai. Karena lita dikandung dari Rahim yang sama sama di bumi pertiwi yang sama maka kita adalah saudara. Pada tanah yang sama kita berdiri, pada air yang sama kita berjanji, dan pada udara yang sama kita mengabdi.

Maka dari itu kita harus bertoleransi dengan sesama karena kita satu spesies yang sama yakni manusia. Kita generasi muda harus menjadi pahlawan inspiratory dengan bertoleransi.

0 Komentar