Search

Toleransi di Ketapang (oleh : Stevani Chikita Ronauli Apriliani Silitonga Siswi Kelas X SMK St. Petrus)

Di Kabupaten Ketapang ini terdapat lima agama dan penganut kepercayaan. Masing-masing agama dan kepercayaan tersebut adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan juga Kong Hu Cu. Tiap penganut menjalankan kepercayaan dan keyakinan sesuai ajaran agamanya masing-masing dan saling menghormati juga menghargai perbedaan terhadap agama lainnya.

Adapun beberapa contoh konkrit dari sikap itu antara lain saling menghormati antar umat beragama, bersilahturahmi anata umat beragama khususnya ketika hari raya keagamaan tiba. Masyarakat Kabupaten Ketapang atau dikenal kota ale-ale terkenal sebagai masyarakat yang ramah dan menjaga betul kerukunan di antara umat beragama. Hal ini didukung pula oleh peran dari pemerintah daerah, aparat terkait serta organisasi kemasyarakatan yang saling bahu-membahu. Bila hari Raya keagamaan tiba dapat kita lihat aparat dan organisasi lintas keagamaan turut menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar tempat ibadah.

Di bidang politik pun cenderung kondusif karena para politisi juga memegang politik santun musyawarah untuk mufakat. Hal-hal di atas tentu menjadi factor yang selama ini cukup mendukung suasana kondusif di Ketapang.

Selain itu keragaman budaya juga menjadi pemupuk rasa kebersamaan dari masyarakat yang heterogen. Setiap even kebudayaan selalu melibatkan komponen-komponen multi etnis untuk dapat berperan serta. Apresiasi masyarakat pun cukup tinggi, hal ini menandakan budaya juga dapat mempererat silahturahmi antar masyarakat yang berbeda-beda. Pemerintah daerah juga memberi porsi yang sama pada setiap etnis yang ada untuk dapat mengaktualisasikan budayanya. Hal ini terlihat dari pendopo yang menjadi sarana pentas budaya bagi tiap etnis menjadi ruang yang dapat dimanfaatkan semua etnis.

Toleransi memang harus dijaga dan dirawat agar suasana yang damai ini dapat terus tercipta yang pada akhirnya dapat mendukung kegiatan pembangunan di Ketapang.

0 Komentar