Pada pekan Komunikasi Sosial (KOMSOS) Keuskupan
Ketapang tahun 2018 dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya bazar,
lomba-lomba dan seminar-seminar. Bermacam tema diusung dalam kegiatan
seminarnya, namun tema besarnya adalah “Menugal di Lahan Gambut di Era
Milenial.
Rd. FX. Kurnia Yudatama ketua KOMSOS Ketapang
dalam sambutannya pada acara Seminar yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 19
Mei 2018 bertempat di Gedung Bina Utama Ketapang menyampaikan bahwa menugal di
lahan gambut di era milenial ini dapat menggambarkan bagaimana kita berperan
mengisi dan berperan membangun Ketapang dengan menggunakan/memanfaatkan tool/alat yang disesuaikan dengan
kondisi zaman now atau era milenial. Kegiatan ini sendiri kolaborasi dari
KOMSOS Ketapang, Pemuda Katolik, WKRI Cabang Ketapang, Orang Muda Katolik dan
elemen lainnya.
Pius Riana Prapdi yang juga uskup Ketapang
menyampaikan apresiasi pada panitia dengan terselenggaranya kegiatan ini. Dalam
sambutannya ia pun menyampaikan bahwa manusia memiliki tiga dimensi yakni
dimensi ke-Ilahian (memiliki sifat mengelola/mengatur), dimensi keduniawian
(terungkap dalam semboyan Adil ka’ talino, Bacuramin ‘ka Saruga, Basengat ‘ka
Jubata) dan dimensi moralitas (terungkap dalam semboyan hidup dikandung adat,
mati dikandung badan). Tiga dimensi ini berhadapan dengan 3 poros yakni Negara
(dengan regulasi-regulasinya), poros masyarakat (kepercayaan akan moralitas)
dan poros pasar (harus jujur dan bertanggung jawab).
“Ketika tiga poros ini (Negara, masyarakat dan
pasar) berkolusi dan berkorupsi maka akan timbul kebiadaban publik. Dimana
mulai regulasi dibuat dan tak berpihak pada masyarakat untuk hanya mengejar
profit di pasar maka yang ada adalah kemelaratan dan hancurnya alam, maka
kemajuan mesti didorong pula oleh moralitas yang baik”, ujarnya.
Sementara itu bapak Nuroho Kabag Protokoler
Pemda Ketapang yang mewakili Bupati Ketapang bahwa pemerintah saat ini
mengedepankan pembangunan yang memperhatikan dengan keseimbangan akan
pelestarian alam. “Agro-industri kita dorong sebagai bentuk kepedulian kita
akan sebuah kesinambungan”, ungkapnya.
Memang dalam kegiatan seminar kali ini banyak
membicarakan bagaimana mengangkat potensi Kalimantan pada umumnya dan khususnya
Ketapang untuk sebuah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Hadir juga dari
Kementrian Perindustrian yakni bapak Ignasius Warsito, Sales Sudaryono dari
Toyota Astra Internasional, Budhi Hirmunanto praktisi arsitektur dari Surabaya
dan beberapa panelis berkualitas lainnya.
Para audien juga dari berbagai latar belakang
baik dari organisasi-organisasi kepemudaan di lingkup Keuskupan Ketapang maupun
umat dari paroki-paroki yang ada di Ketapang.
Kalimantan memang terkenal sebagai paru-paru
dunia. Bagaimana tiap orang memiliki perannya untuk dapat bijak dalam
memanfaatkan keanekaragaman hayati dan potensi alam ditengah deru pembangunan
di segala bidang. Karena sejatinya alam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Kegiatan KOMSOS kali ini pun layaknya langkah kecil untuk menjaga
keutuhan ciptaan Tuhan. Selamat hari Komunikasi Sosial. (JWKS)
0 Komentar