Ketapang, 20 Oktober 2025 — Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menandatangani kesepakatan bersama tentang kerja sama pengembangan masyarakat dan pelindungan lingkungan di Kabupaten Ketapang.
Saya selaku Bupati Ketapang, bersama Wakil Bupati, hadir langsung dalam kegiatan ini sebagai wujud keseriusan Pemerintah Daerah dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor demi pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Saya bersama Pak Wakil Bupati hadir lengkap, tentu menunjukkan keseriusan kami dalam melakukan kerja sama bersama YIARI. Membangun daerah ini kita tidak bisa sendiri, perlu bekerja sama, berkolaborasi, dan bergotong royong.”
Saya juga menyampaikan apresiasi kepada YIARI yang selama ini tidak hanya berperan dalam pelindungan satwa liar, khususnya orangutan, tetapi juga telah aktif memberikan bimbingan dan pelatihan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kehadiran YIARI sangat membantu daerah, dan kami menyambut baik kerja sama ini agar terus berlanjut di masa mendatang.”
“YIARI memiliki jaringan yang sangat luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Bahkan di tingkat internasional, YIARI dikenal sebagai lembaga yang fokus pada konservasi orangutan. Ini tentu menjadi kebanggaan sekaligus peluang bagi Ketapang untuk memperluas kerja sama dan memperkenalkan potensi lingkungan kita ke dunia.”
Dalam kesempatan tersebut, saya juga menyampaikan penghargaan kepada Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul, yang juga merupakan Penasehat Utama Menteri Kehutanan, atas dukungan dan perhatian terhadap pengelolaan lingkungan di Ketapang.
Saya menegaskan bahwa Kabupaten Ketapang memiliki banyak kawasan hutan dan konsesi di bidang kehutanan. Oleh karena itu, perlu terus dilakukan pembahasan bersama agar pengelolaannya dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan amanat UUD 1945 dan arah kebijakan Presiden RI.
“Saya telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat untuk membangun kerja sama dengan pemegang konsesi kehutanan. Di Ketapang terdapat sekitar 20 konsesi, dan kami mendorong agar masyarakat sekitar dapat dilibatkan dalam program kemitraan dan usaha produktif di kawasan hutan.”
Lebih lanjut, saya menyoroti pentingnya pemanfaatan konsesi yang belum aktif untuk pengembangan tanaman enau, mengingat potensi Gula Enau dari Desa Gerai, Kecamatan Simpang Dua yang sudah dikenal luas sebagai satu-satunya wilayah di Ketapang yang mengelola produksi gula enau secara tradisional.
“Potensi ini perlu kita kembangkan lebih serius. Ke depan, pemerintah daerah akan membantu pengadaan bibit enau agar dapat menjadi produk unggulan Kabupaten Ketapang.”
Sekitar tiga bulan lalu, saya juga telah menginstruksikan seluruh kepala desa untuk mendata aset-aset desa dan pemerintah yang berada dalam kawasan hutan, guna diusulkan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).
“Selama ini masih ada kampung, sekolah, puskesmas, kantor desa, hingga aset pemerintah yang berada di kawasan hutan. Ini menjadi kendala pembangunan. Nanti akan saya sampaikan langsung kepada Menteri Kehutanan agar penyesuaian status kawasan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.”
Selain fokus pada konservasi orangutan, saya juga menyampaikan bahwa ke depan Pemkab Ketapang berencana memperluas upaya pelestarian terhadap burung enggang dan burung ruai, yang merupakan ikon khas Kalimantan Barat.
“Burung enggang ini hanya tinggal nama saja, padahal menjadi simbol kebanggaan masyarakat Kalbar. Sayangnya, kita belum punya kebun binatang atau taman konservasi khusus agar masyarakat bisa melihat langsung. Kita berharap YIARI dapat membantu memperluas program konservasi, tidak hanya untuk orangutan, tetapi juga untuk satwa-satwa endemik Kalimantan lainnya.”
“Saya sendiri di rumah memelihara baning, sejenis kura-kura darat yang hidup di pegunungan. Dari sana saya belajar, bahwa menjaga keseimbangan alam itu bukan hanya tugas lembaga, tapi tanggung jawab moral kita semua.”
Sebagai penutup, saya menyampaikan harapan agar kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Ketapang dan YIARI ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat komitmen bersama menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Semoga sinergi ini menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa pembangunan yang berkeadilan hanya bisa terwujud melalui kolaborasi, kepedulian, dan semangat gotong royong. Dengan bersama, Ketapang akan semakin maju, mandiri, dan lestari.”


0 Komentar